Detik-detik Prajurit TNI Dikeroyok Anggota Ormas Saat Nyeruput Kopi
Kronologis anggota TNI dikeroyok anggota ormas--
JAKARTA SELATAN, RBTVCAMKOHA - Lagi duduk santai sambil ngopi, prajurit TNI tiba-tiba dikeroyok anggota ormas, begini kronologinya.
Peristiwa pengeroyokan yang melibatkan anggota TNI dan kelompok ormas di Jakarta Selatan menimbulkan perhatian publik.
Insiden tersebut terjadi pada Rabu dini hari, 30 Oktober, di sebuah warung kopi di Jalan Gandaria Tengah 5, Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Baru.
BACA JUGA:Kronologis Warga Pasar Seluma Meninggal Tersengat Listrik saat Petik Buah Kelapa
Saat itu, seorang prajurit TNI berinisial DK (32) sedang menikmati waktu santainya sambil ngopi di lokasi kejadian.
Namun, suasana damai tersebut berubah mencekam ketika sekelompok orang yang diduga merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) tiba-tiba mendatangi DK.
Mereka datang dengan maksud mencari seseorang, dan pertanyaan yang mereka lontarkan terkait keberadaan seorang juru parkir di area tersebut. Namun, DK menjelaskan bahwa ia tidak mengenal atau mengetahui juru parkir yang mereka cari.
BACA JUGA:14 Nyawa Melayang di Tragedi Runtuhnya Atap Stasiun Kereta Api Novi Sad
Serangan Tanpa Alasan
Tidak lama setelah percakapan tersebut, salah satu dari kelompok tersebut secara tiba-tiba menyerang DK dengan senjata tajam.
DK yang awalnya duduk santai pun segera berusaha menghindar dari serangan, namun tidak bisa lolos begitu saja.
Salah satu pelaku mulai memukul DK menggunakan tangan, sementara anggota kelompok lainnya ikut mengejar DK sambil mengancam menggunakan senjata tajam.
BACA JUGA:Tragis, Bocah 10 Tahun Tewas Tertabrak Truk saat Menyeberang di Jalan Raya Pakai Sepeda
Kanit Reskrim Polsek Metro Kebayoran Baru, Kompol Nunu Suparmi, memberikan keterangan kepada wartawan bahwa serangan tersebut berlangsung cepat dan korban mengalami penganiayaan dari beberapa pelaku.
"Korban tiba-tiba diserang oleh salah satu pelaku yang memukul dengan tangan, dan korban berusaha menghindar. Namun, pelaku lain mengejarnya dengan senjata tajam dan terus melakukan penganiayaan," ungkap Nunu pada Jumat, 2 November.
BACA JUGA:Kasus Korupsi Pasar Inpres Kaur, 1 Tersangka Titipkan Uang Rp138 Juta ke Penyidik Kejari
Kehadiran Polisi yang Menyelamatkan Korban
Di tengah situasi yang mengancam tersebut, patroli polisi kebetulan sedang melintas di sekitar lokasi kejadian.
Kehadiran polisi di tempat kejadian menjadi momen yang menyelamatkan DK dari pengeroyokan lebih lanjut.
Melihat kehadiran polisi, kelompok pengeroyok segera melarikan diri, namun salah satu pelaku berinisial AR (23) berhasil ditangkap di lokasi.
Polisi segera mengamankan AR dan membawanya ke kantor polisi untuk penyelidikan lebih lanjut. Menurut keterangan Kompol Nunu Suparmi, terdapat delapan orang pelaku yang terlibat dalam insiden pengeroyokan ini.
Dengan tertangkapnya satu pelaku, pihak kepolisian masih berupaya untuk memburu tujuh pelaku lainnya yang berhasil melarikan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: