Perbedaan El Nino dan La Nina, Dua Fenomena Iklim Ekstrem
La Nina dan El Nino--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Perbedaan El Nino dan La Nina, dua fenomena iklim ekstrem.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mengeluarkan peringatan serius terkait fenomena iklim La Nina yang tengah melanda Indonesia.
BACA JUGA:Potensi La Nina Muncul di Indonesia, Ini Sederet Dampak Buruknya
La Nina ini diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di berbagai wilayah, sehingga masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi.
Fenomena La Nina yang telah berlangsung selama sekitar dua dasarian atau 20 hari ini menunjukkan pengaruh yang semakin kuat di beberapa daerah Indonesia.
BACA JUGA:La Nina 2024 Sudah Tiba, Ini Wilayah yang Tedampak
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa hasil pemantauan terbaru mengindikasikan adanya pengaruh kuat dari La Nina yang terpantau melalui indeks Indian Ocean Dipole (IOD) dan El Nino Southern Oscillation (ENSO).
Pada Dasarian III Oktober 2024, indeks IOD tercatat pada angka -0.77, sementara anomali SST (Sea Surface Temperature) di wilayah Nino3.4 menunjukkan indeks -0.67, yang mengonfirmasi adanya La Nina Lemah.
Meskipun sama-sama berpengaruh pada iklim global, La Nina dan El Nino memiliki karakteristik yang sangat berbeda.
BACA JUGA:Asyik! Menteri PKP Mau Bagi-bagi Rumah Gratis, Ini Kriteria Penerimanya
Perbedaan El Nino dan La Nina
El Nino dan La Nina adalah dua fenomena iklim ekstrem yang terjadi akibat variasi suhu permukaan laut di Samudera Pasifik.
Kedua fenomena ini berdampak besar pada pola cuaca global, termasuk Indonesia. Berikut perbedaan mendasar antara keduanya:
1. El Nino: Suhu Laut Lebih Hangat
El Nino terjadi ketika suhu permukaan laut (Sea Surface Temperature/SST) di Samudera Pasifik mengalami peningkatan di atas kondisi normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: