Perbedaan El Nino dan La Nina, Dua Fenomena Iklim Ekstrem
La Nina dan El Nino--
Peningkatan suhu ini menyebabkan pertumbuhan awan yang lebih tinggi di wilayah Samudera Pasifik tengah dan timur, serta berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia.
Akibatnya, El Nino cenderung menimbulkan musim kemarau yang lebih panjang dan lebih kering, sehingga berpotensi menyebabkan kekeringan.
BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu, Ini Cara Merekam Layar di Laptop, Mudah dan Praktis
2. La Nina: Suhu Laut Lebih Dingin
Sebaliknya, La Nina adalah fenomena yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudera Pasifik mengalami penurunan di bawah kondisi normal.
Pendinginan suhu permukaan laut ini mengurangi pembentukan awan di wilayah Samudera Pasifik tengah dan timur, namun meningkatkan curah hujan di Indonesia.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan badai tropis, terutama di wilayah-wilayah yang rawan.
BACA JUGA:Asyik! Menteri PKP Mau Bagi-bagi Rumah Gratis, Ini Kriteria Penerimanya
Penyebab Terjadinya El Nino dan La Nina
Fenomena El Nino dan La Nina merupakan bagian dari siklus iklim yang disebut El Nino-Southern Oscillation (ENSO), yang terjadi akibat interaksi kompleks antara atmosfer dan lautan di kawasan Pasifik. Berikut adalah penyebab terjadinya kedua fenomena ini:
1. Penyebab Terjadinya El Nino
- Pemanasan Suhu Permukaan Laut (SST)
El Nino terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudera Pasifik mengalami kenaikan yang signifikan di atas kondisi normal.
Kenaikan suhu ini memicu pembentukan awan di Samudera Pasifik, yang pada akhirnya mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia dan memicu musim kemarau.
- Perubahan Arus Samudera
Selama El Nino, arus samudera di Samudera Pasifik mengalami perubahan yang dipicu oleh penurunan tekanan atmosfer di wilayah ini.
Tekanan rendah di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur menyebabkan angin pasat melemah atau bahkan berbalik arah, sehingga arus samudera yang biasanya membawa air dingin dari kedalaman berubah menjadi aliran air hangat di permukaan. Hal ini memperparah efek pemanasan laut dan mendukung terjadinya El Nino.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: