Kampanye Akbar Berubah Jadi Duka, Remaja 16 Tahun Tewas Ditusuk
Kejadian Viral--
"Penyebab pasti kematian korban termasuk identitas dan motif terduga pelaku masih dalam penyelidikan tim di lapangan," tambah Aipda Nasrun.
Kericuhan yang terjadi dalam kampanye Paslon nomor urut 01 ini menambah ketegangan dalam dinamika politik Pilkada Kota Bima 2024. Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima kali ini diikuti oleh tiga pasangan calon.
BACA JUGA:Simulasi Kredit Motor Yamaha Aerox 2024, Uang Muka Cuma 10 Persen
Pasangan nomor urut 01, Arahman Abidin-Feri Sofiyan (Man-Feri), diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat. Pasangan ini dikenal dengan basis pendukung yang cukup kuat di wilayah Kota Bima.
Pasangan nomor urut 02, Mohammad Rum-Mutmainnah (Rum-Innah), diusung oleh koalisi besar yang meliputi Partai Golkar, NasDem, Hanura, Gerindra, dan PDI-P. Pasangan ini menjadi salah satu pesaing kuat dalam kontestasi Pilwalkot.
Sementara pasangan nomor urut 03, Syafriansar-Syamsudin (Ansar-Syam), diusung oleh Partai Bulan Bintang (PBB) dan beberapa partai nonparlemen seperti Gelora, PPP, dan PKB.
BACA JUGA:Bacaan Dzikir Memanggil Pembeli, Yuk Amalkan Setiap Hari!
Diharapkan masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang beredar terkait kericuhan ini. Aparat kepolisian berjanji akan segera mengungkap pelaku dan motif di balik insiden tragis ini.
Pengamanan Diperketat di Sisa Masa Kampanye
Mengingat insiden ini, pengamanan untuk kegiatan kampanye pasangan calon lainnya akan diperketat. Hal ini dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa dan menjaga keamanan serta ketertiban selama proses Pilkada berlangsung.
Para tim sukses dan simpatisan dari masing-masing pasangan calon juga diimbau untuk mengedepankan etika dan menjunjung tinggi semangat demokrasi. Kampanye diharapkan menjadi ajang penyampaian ide dan gagasan, bukan tempat untuk menimbulkan konflik.
BACA JUGA:Kenalan di Sosmed, Gadis 18 Tahun Dirudapaksa, Pelaku Dihadiahi Timah Panas
Kejadian ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya menjaga suasana damai dalam setiap tahapan Pilkada.
Kericuhan dalam kampanye tidak hanya mencederai proses demokrasi, tetapi juga berpotensi merenggut nyawa dan menimbulkan trauma bagi masyarakat.
Dengan kasus ini, diharapkan aparat keamanan, penyelenggara Pilkada, serta masyarakat Kota Bima dapat bersama-sama menciptakan iklim politik yang aman, damai, dan kondusif.
Keberhasilan Pilkada bukan hanya dilihat dari siapa yang menang, tetapi juga dari bagaimana proses tersebut berjalan dengan baik tanpa menimbulkan korban jiwa dan kericuhan.
Sheila Silvina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: