Jarang Diketahui, Rupanya Ini 2 Penyakit Mobil Innova Lawas yang Wajib Diperiksa

Penyakit mobil innova bekas--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Jarang diketahui, rupanya ini 2 penyakit mobil innova lawas yang perlu diperiksa. Kendaraan ini dikenal sebagai mobil MPV (Multi-Purpose Vehicle) yang sangat diandalkan, terutama untuk perjalanan jauh bersama keluarga.
Namun, di balik keandalannya, ada beberapa penyakit yang seringkali luput dari perhatian. Artikel ini akan memberikan informasi tentang penyakit-penyakit yang mengintai Innova lawas ini, serta cara merawatnya agar mesin mobil tetap prima.
BACA JUGA:Kenali Jenis-jenis Penyakit Mobil Lawas, Begini Perawatannya agar Tetap Prima Meluncur di Jalanan
Sebelum membehas tentang penyakitnya, perlu diketahui Toyota Kijang Innova lawas mencakup generasi pertama dan kedua, termasuk model facelift yang dikenal dengan sebutan Innova Barong. Innova Barong, yang diluncurkan antara tahun 2013 hingga 2015, terkenal dengan kenyamanannya di semua baris kursi, menjadikannya pilihan utama untuk perjalanan keluarga.
Sementara itu, Innova generasi kedua atau yang lebih dikenal sebagai Innova Reborn menggantikan posisi Barong dengan peningkatan di berbagai aspek.
BACA JUGA:Begini Cara Mengatasi 5 Penyakit Mobil Terios Lawas Biar Gak Pusing
Mobil ini tidak hanya memiliki desain yang elegan, tetapi juga menawarkan kabin yang luas dan nyaman. Pengendara dan penumpang dapat menikmati perjalanan baik untuk jarak dekat maupun jauh tanpa merasa terdesak.
Mesin yang tangguh, baik bensin maupun diesel, membuat Innova lawas ini cukup andal di berbagai kondisi jalan. Handling-nya yang stabil dan suspensi yang nyaman menambah keunggulan yang dimiliki. Namun, seiring berjalannya waktu, ada beberapa masalah yang mulai muncul, terutama pada model-model yang lebih tua.
BACA JUGA:9 Tanda-tanda Suspensi Mobil Bermasalah, Kenali Sebelum Terlambat
Penyakit Mobil Innova Lawas yang Perlu Diwaspadai
Dilansir dari laman resmi gridoto.com salah satu masalah paling umum yang dihadapi oleh pemilik Innova lawas adalah kerusakan pada spidometer. Di usia yang tidak muda lagi, terutama pada tipe V, spidometer sering kali rentan mati atau mengalami kerusakan.
Masalah ini mungkin terlihat sepele, tetapi akan sangat mengganggu, terutama saat kita perlu memantau kecepatan saat berkendara.
Selain itu, ada juga masalah kebocoran pada oli cover timing chain. Masalah ini biasanya muncul karena usia kendaraan yang sudah cukup tua dan penggunaan kendaraan yang intens.
Sealant pada cover timing chain dapat mengelupas, dan jika dibiarkan, kebocoran ini bisa menyebabkan volume oli mesin berkurang drastis. Ini adalah salah satu hal yang harus diwaspadai, karena kekurangan oli bisa berakibat fatal bagi mesin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: