Iklan RBTV Dalam Berita

Produksi Beras Menurun, 800 Hektar Lahan Sawah di Kepahiang Alih Fungsi Menjadi Pemukiman

Produksi Beras Menurun, 800 Hektar Lahan Sawah di Kepahiang Alih Fungsi Menjadi Pemukiman

Salah satu area persawahan di Kabupaten Kepahiang--

KEPAHIANG, RBTVCAMKOHA.COM - Produksi beras menurun, 800 hektar lawan sawah di Kepahiang alih fungsi menjadi pemukiman. Dinas Pertanian Kepahiang mengklaim bahwa sepanjang  tahun 2023 hingga tahun 2024 sebanyak 800 hektare lahan sawah yang selama ini dikelolah oleh masyarakat menjadi lahan produktif sudah hilang karena alih fungsi.

BACA JUGA:Polresta Bengkulu Tangkap 7 Tersangka, Sita Ribuan Miras Ilegal dan 6 KG Ganja di Ops Pekat Nala 2024

Hal ini terungkap setelah Dinas Pertanian dan BPN Kepahiang melakukan penelusuran dan mendapatkan fakta bahwa lahan persawahan produktid di Kepahiang seluas 40.35 hektar telah menyusut menjadi 3.333 hektar.

Taufik Kepala Dinas Pertanian Kepahiang menuturkan, bahwa saat mengetahui penyempitan secara besar-besaran terhadap lahan sawah yang ada di Kepahiang, pihaknya langsung melakukan penyisiran ke lokasi lahan yang sudah beralih fungsi menjadi pemukiman akibat para pengembang yang membangun pemukiman untuk perumahan sehingga semakin mempersempit lahan sawah yang seharusnya merupakan lahan pertanian produktif.

“Sebelumnya kita mempunyai 4.035 hektare lawan sawah, namun saat ini hanya bersisa 3.333 hektare saja, yang artinya hilang sekitar 800 hektare yang sudah beralih fungsi,” terang Taufik, Senin (23/12).

BACA JUGA:RSUD Tais Evaluasi Kinerja 136 Orang Tenaga Honorer, Hasilnya Hanya Ini yang Lanjut Kontrak Baru

Akibat dari hal tersebut, Dinas Pertanian memberikan bimbingan kepada masyarakat agar terus memanfaatkan lahan menjadi produktif, mengingat saat ini produksi beras yang semakin menurun yang menyebabkan terpaksa harus bergantung ke wilayah lain yang tentunya dengan harga yang lebih mahal karena Kepahiang yang tak mampu mencukupi kebutuhan beras karena lahan yang terus menyempit.

“Saat ini lahan menyempit, dan secara otomatis produksi terus berkurang yang juga berdampak pada kita tak bisa memenuhi kebutuhan akan beras untuk Masyarakat kepahiang, yang terpaksa bergantung suplai dari Kabupaten lain dengan harga yang otomatis lebih tinggi pula,” ungkapnya.

BACA JUGA:Massa Demo Kantor Gubernur Bengkulu, Masyarakat Mulai Terdampak Ini Akibat PLTU Teluk Sepang dan SUTT

Dengan kondisi yang ada saat ini, Dinas Pertanian berharap ada Langkah konkret dan kesepahaman antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa agar membatasi secara tegas alih fungsi lahan yang terus terjadi, sehingga lahan bisa terselamatkan dengan ambisi pengembangan pemukiman yang ada saat ini.

 

(Nico Relius)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: