Iklan RBTV Dalam Berita

Perbanyak Amal Ibadah, Berikut Keterangan 7 Neraka dan Calon Penghuninya

Perbanyak Amal Ibadah, Berikut Keterangan 7 Neraka dan Calon Penghuninya

ilustrasi neraka--

Tingkatan kedua akan dihuni oleh orang-orang Yahudi. Tingkatan ketiga akan dihuni oleh orang-orang Nasrani. Tingkatan keempat akan dihuni oleh orang-orang Shabiin, kaum antara Yahudi dan Nasrani. 

Tingkatan kelima akan dihuni oleh orang-orang Majusi (para penyembah api). Tingkatan keenam akan dihuni oleh orang-orang musyrik Arab. Dan tingkatan ketujuh dihuni oleh orang-orang munafik, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka," (Q.S. al-Nisa’ [4]: 145).   

Mengutip riwayat al-Qasim, dari al-Husain, dari Hajjaj, dari Ibn Juraij, Imam al-Thabari dalam Tafsîr-nya merinci ketujuh pintu neraka tersebut, yakni Jahanam, Lazha, Huthamah, Sa‘ir, Saqar, Jahim, dan Hawiyah. Abu Jahal sendiri dimasukkan melalui pintu Jahim. 

BACA JUGA:Suhu Panas Kapan Berakhir? BMKG Rilis 10 Kota Terpanas di Indonesia, Ini Daftarnya

Para ulama sepakat tentang ketujuh nama pintu ini. Namun, mereka berbeda pendapat mengenai urutan tingkatannya. Dan mereka kembali sepakat bahwa tingkatan atau pintu paling atas adalah Jahannam, sedangkan tingkatan paling bawah adalah Hawiyah, sebagaimana yang diinformasikan Al-Quran. 

Dalam hal ini, tentunya kita tidak mempermasalahkan urutan tersebut, sebab kewajiban kita cukup mengimani keberadaan siksa neraka tersebut.   

Secara terpisah, Al-Quran menyebutkan ketujuh nama pintu atau tingkatan neraka tadi.  

Pertama, neraka Jahanam. Menurut Yahya ibn Salam, selain sebagai nama umum untuk nama-nama neraka, nama “Jahanam” juga merupakan nama tingkatan pertama. Diterangkan oleh mayoritas ulama tafsir, Jahanam adalah tingkatan teratas neraka. 

Ia dikhususkan untuk umat Nabi Muhammad saw. yang maksiat. Mereka akan mendapat siksa sesuai dengan kadar dosa dan kesalahannya. Kemudian, mereka diangkat dan dimasukkan ke dalam neraka, sehingga tingkatan ini pun menjadi kosong, sebagaimana dijelaskan oleh al-Qurthubi. Berdasarkan riwayat-riayat ini, makna “Jahanam” dalam ayat, "Dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang kafir," (Q.S. al-Isra’ [17]: 8), menunjukkan makna neraka secara umum, bukan neraka Jahanam sebagai tingkatan pertama. Sebab, tingkatan ini tidak dihuni oleh orang-orang kafir.   

Diriwayatkan setelah menyebutkan para penghuni enam tingkatan neraka paling bawah, malaikat Jibril terdiam. Ditanya oleh Nabi saw., “Mengapa engkau tidak bercerita kepadaku tentang para penghuni pintu ketujuh (Jahannam)?” Malaikat menjawab, “Wahai Muhammad, jangan kau tanya aku tentangnya.” Namun, Nabi saw. terus mendesak, akhirnya Jibril mau buka jawaban, “Pintu itu dihuni oleh para pelaku dosa besar dari kalangan umatmu. Mereka meninggal dan tak sempat bertaubat.”   

Kedua, neraka Lazha. Menurut Mujahid dalam Tafsîr-nya, kata lazha sendiri berarti ‘menyala-nyala’. Hal ini sejalan dengan yang diinformasi dalam dalam Surat al-Lail, "Maka kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala," (Q.S. al-Lail [92]: 14). 

Lantas, siapakah calon penghuni neraka ini? Lanjutan Surat di atas menyampaikan, "Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman)," (Q.S. al-Lail [92]: 15-16). 

Menurut Muqatil ibn Sulaiman, Kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala, maksud kalian di sana adalah para penduduk Mekah yang mendustakan Al-Quran dan berpaling dari keimanan.   

Lebih lanjut, Syekh al-Samarqandi menafsirkan, maksud kata naran talazha dalam ayat tersebut adalah neraka sangat memberatkan para penghuninya, begitu marah kepada mereka, dan menakut-nakuti mereka dengan ringkikan panjangnya. 

BACA JUGA:Usaha Anda Sulit Berkembang, Begini Penjelasan Ustad Adi Hidayat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: