Iklan RBTV Dalam Berita

Satgas Yonif 144 Jaya Yudha Tangani Permasalahan WNA dari PNG

Satgas Yonif 144 Jaya Yudha Tangani Permasalahan WNA dari PNG

Pendataan WNA di Papua oleh personel pengamanan wilayah perbatasan--

PAPUA, RBTVCAMKOHA.COM - Permasalahan pendatang warga negara asing (WNA) asal Papua New Guinea (PNG) merupakan tugas khusus yang melibatkan Personel Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 144/JY.

Para pendatang ini menyampaikan berbagai alasan demi bisa masuk ke wilayah Indonesia.

Keluarga, agama, keturunan, ras dan pekerjaan merupakan alasan yang paling banyak. Kali ini terjadi di wilayah binaan Pos Kombut Distrik Kombut, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan, Minggu (5/1/2025).

BACA JUGA:Resmi Jadi ASN, Segini Gaji yang Diterima PPPK Paruh Waktu untuk Lulusan S1

Dipimpin oleh Wadanpos Serda Melka beserta personel Pos Kombut, melaksanakan pendataan kepada warga pendatang sebanyak 27 orang dengan menggandeng Aparatur Kampung dan Tokoh Agama di kampung Kombut sebagai mediator.

Dalam kesempatan ini, para pendatang tersebut diminta kembali ke negara asal mereka.

Dansatgas Yonif 144/JY Letkol Inf Eko Siswanto, S.Hub.Int dalam waktu yang sama di Asikie menjelaskan dengan jumlah pendatang yang terus meningkat setiap tahunnya, telah menimbulkan berbagai permasalahan.

BACA JUGA:Awal Tahun Seru, Ini 6 Drakor Terbaru Januari 2025 yang Wajib Ditonton

"Hal ini menjadi tantangan berat dan cukup serius bagi kami dalam menjalan tugas serta fungsi menjaga wilayah perbatasan," ungkap Dansatgas.

Selain itu, belum optimalnya fungsi PLBN Yatetkun juga menjadi masalah besar dalam menyelesaikan persoalan ini.

"Keterbatasan sarana, bahasa dan ras yang sama antara warga pendatang dengan warga asli Papua sangat sulit dibedakan di wilayah perbatasan ini. Untuk membantu menyelesaikan permasalahan ini, kami melaksanakan kolaborasi dengan aparatur distrik dan kampung," tambahnya Dansatgas.

Kolaborasi dengan aparatur setempat, pemerintah daerah dan aparat Keimigrasian sangat diperlukan agar Satgas Yonif 144/JY yang saat ini sedang melaksanakan pengamanan perbatasan tidak salah dalam mengambil tindakan.

BACA JUGA:Hati-hati! BPOM Ungkap Ada 69 Merek Kosmetik Ilegal Mengandung Bahan Berisiko Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: