Iklan RBTV Dalam Berita

Banyak Prediksi Waktu Terjadinya Kiamat, Sikap Umat Islam Seperti Apa?

Banyak Prediksi Waktu Terjadinya Kiamat, Sikap Umat Islam Seperti Apa?

Sikap umat Islam terhadap banyaknya prediksi waktu kiamat--

“Jadi tidak dibenarkan, 1500 tahun, hancur dunia, Islam berakhir, enggak, tidak ada yang tahu kecuali Allah, dan Nabi Muhammad pun tidak tahu, dan Nabi Muhammad tidak dikasih tahu oleh Allah, apalagi orang akhir zaman,” pungkas Buya Yahya.   

Prediksi Kiamat Tahun 2026

Seorang fisikawan Universitas Illinois, Heinz von Foerster melakukan perhitungan ilmiah dan menetapkan kiamat akan terjadi pada tahun 2026.

Profesor von Foerster menghitung dengan matematika yang rumit apa yang akan terjadi jika spesies manusia menghindari bencana berskala besar, mendirikan masyarakat dunia yang kooperatif, dan mengembangkan metode teknis yang menghasilkan pasokan makanan tak terbatas. 

BACA JUGA:Sudah Dinantikan, Kapan Jadwal SK PPPK 2024 Keluar? Ini Informasinya

Menurutnya, puncak kiamat akan datang pada tanggal yang dapat dihitung.

"Untuk alasan yang jelas akan disebut 'kiamat,' karena pada tanggal itulah N (jumlah 'elemen,' atau orang) menjadi tak terbatas, dan populasi yang cerdas memusnahkan dirinya sendiri," ujar Foerster.

Persamaannya mengatakan bahwa kiamat akan datang dengan sangat cepat. Prediksinya, tanggal yang paling mungkin yakni Jumat, 13 November 2026.

Ia menggunakan persamaan untuk mengilustrasikan perhatian bahwa populasi apa pun yang bertambah dengan kecepatan yang semakin cepat sedang menuju masalah besar. 

Bahkan teknologi pangan terbaik, katanya, tidak dapat melaju cepat di depan kurva yang semakin curam.

BACA JUGA:Opsen Pajak Sudah Berlaku, tapi di Provinsi Ini Tidak Ada Kenaikan Pajak Kendaraan, Bengkulu?

Namun, ia percaya jika tidak perlu menunggu hingga mekanisme eksternal memengaruhi aktivitas manusia. 

Ia menyoroti lingkungan manusia semakin tidak dipengaruhi oleh 'kekuatan alam' dan semakin dipengaruhi oleh kekuatan sosial yang ditentukan oleh manusia.

Foerster menyatakan jika umat manusia ingin menghindari kiamat populasi yang sangat padat, ia harus membangun mekanisme pengendalian untuk menjaga populasi dunia pada tingkat yang diinginkan. 

Hal ini dapat dilakukan saat ini dengan apa yang ia anggap sebagai metode yang relatif tidak menyakitkan, seperti pajak yang tinggi pada keluarga dengan lebih dari dua anak.

"Besok, tentu saja akan lebih sulit, karena kesenjangan antara angka kelahiran dan angka kematian semakin melebar setiap menit, " Kata Foerster.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: