Iklan RBTV Dalam Berita

Ramai Soal Virus Mirip Covid-19, Sebenarnya Apa Itu Virus HMPV? Kenali Gejalanya

Ramai Soal Virus Mirip Covid-19, Sebenarnya Apa Itu Virus HMPV? Kenali Gejalanya

Virus HMPV dan Gejalanya--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM- Sedang ramai sakit mirip Covid-19, sebenarnya apa itu virus HMPV dan bagaimana gejalanya?
Human metapneumovirus (HMPV) belakangan ini menjadi sorotan setelah dilaporkan adanya peningkatan kasus yang terkait dengannya di China.
Informasi ini memicu kekhawatiran di berbagai kalangan, terutama mengingat dunia baru saja menghadapi pandemi COVID-19 yang berdampak besar.

BACA JUGA:Resmob Macan Gading Polresta Bengkulu Tangkap 2 Pembobol Rumah Tukang Servis Elektronik di Surabaya

Namun, sejauh ini, para ahli kesehatan telah menegaskan bahwa HMPV bukanlah ancaman pandemi baru yang perlu ditakuti.
Pejabat kesehatan China hingga saat ini belum mengonfirmasi bahwa virus HMPV menjadi penyebab utama meningkatnya kasus rawat inap di negara tersebut.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China justru melaporkan bahwa influenza A kemungkinan besar menjadi faktor dominan di balik lonjakan kasus tersebut.
“Kita tidak perlu terlalu khawatir akan pandemi baru. Virus HMPV telah beredar cukup lama sehingga banyak orang sudah memiliki kekebalan terhadapnya,” kata Dr. Carla Garcia Carreno, direktur pencegahan dan pengendalian infeksi di Children's Medical Center Plano, dikutip dari CBS News.

BACA JUGA:Jadwal Pinjaman KUR Pegadaian 2025 Dibuka, Lengkapi Syarat dan Dokumen Berikut Ini

Apa Itu Virus HMPV?

Human metapneumovirus adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas maupun bawah. Virus ini dapat menyerang orang-orang dari berbagai usia.
Namun, kelompok yang paling rentan terhadap gejala serius HMPV adalah anak-anak kecil, orang lanjut usia, serta mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Tingkat keparahan dan durasi infeksi akibat HMPV bervariasi. Pada beberapa kasus ringan, penyakit ini hanya berlangsung beberapa hari dan menyerupai flu biasa.
Namun, pada kasus berat, infeksi HMPV dapat berkembang menjadi penyakit serius seperti bronkitis atau pneumonia, yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

BACA JUGA:Agenda Eksepsi, PH Minta Pihak Manajemen Bank BUMN di Bengkulu Turut Diproses Hukum

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mencatat sejumlah gejala khas yang kerap muncul pada penderita HMPV. Gejala tersebut antara lain:
- Batuk kemungkinan (Berdahak)
- Demam,
- Hidung tersumbat, dan
- Sesak napas.
Gejala-gejala ini sering kali menyerupai infeksi saluran pernapasan lainnya, seperti influenza atau COVID-19.
Dalam beberapa kasus, terutama pada kelompok rentan, gejala dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Menurut CDC, infeksi HMPV bisa berlangsung lebih berat pada bayi dan balita, serta orang dewasa yang memiliki kondisi medis tertentu.
Oleh karena itu, gejala-gejala tersebut tidak boleh diabaikan, terutama jika pasien menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas atau kelemahan yang ekstrem.

BACA JUGA:Penangkapan Pelaku Penusukan di Pasar Malam Taman Santoso Kepahiang Berlangsung Dramatis

Apakah HMPV Virus Baru?

HMPV bukanlah virus yang baru ditemukan. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001. Secara ilmiah, HMPV merupakan bagian dari famili Pneumoviridae, yang juga mencakup virus sinsitial pernapasan (RSV).
Di negara-negara dengan empat musim, HMPV biasanya menunjukkan peningkatan kasus selama musim dingin dan musim semi.
Hal ini sejalan dengan pola penyebaran virus-virus pernapasan lainnya yang cenderung lebih aktif pada bulan-bulan dengan cuaca dingin.

BACA JUGA:Penjaga Toilet Umum di Pasar Malam Taman Santoso Kepahiang Kena Tikam

Apakah HMPV Lebih Berbahaya dari COVID-19?

Kekhawatiran tentang HMPV sering kali muncul karena publik membandingkan virus ini dengan COVID-19, yang memiliki dampak besar secara global. Namun, para pakar kesehatan menegaskan bahwa HMPV tidak lebih berbahaya dibandingkan COVID-19.
Menurut laporan CDC terbaru, tingkat positif mingguan HMPV di Amerika Serikat hanya mencakup kurang dari 2% dari total tes virus pernapasan yang dilakukan. Sebagai perbandingan, flu menyumbang hampir 19% dari total kasus positif, sementara COVID-19 sekitar 7%.
Dengan demikian, HMPV tidak menunjukkan ancaman yang lebih besar dibandingkan infeksi pernapasan lainnya yang sudah umum dikenal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: