Iklan RBTV Dalam Berita

Kenapa Saham BRI Paling Dicari di Tengah Tantangan Pasar? Ini Alasannya

Kenapa Saham BRI Paling Dicari di Tengah Tantangan Pasar? Ini Alasannya

Saham BRI --

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Kenapa saham BRI paling dicari di tengah tantangan pasar? ,Ini alasannya.

Di dunia investasi, keputusan untuk membeli saham sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kinerja perusahaan hingga kondisi ekonomi global.

Salah satu perusahaan yang tetap menjadi sorotan para investor adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang lebih dikenal dengan kode saham BBRI.

BACA JUGA:Ini Saham Bank yang Paling Bagus di Indonesia 2025, Peluang Investasi Menjanjikan

Meskipun harga saham BRI telah mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir, saham BBRI masih sangat diminati oleh investor, terutama oleh mereka yang mengincar saham-saham blue chip. Apa yang membuat BRI begitu menarik di tengah tantangan yang ada? Berikut pembahasan detailnya.

Profil Bank Rakyat Indonesia

Sebagai salah satu bank terbesar dan terkemuka di Indonesia, Bank Rakyat Indonesia memiliki status sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Keberadaan BRI sebagai bank negara memberikan kepercayaan lebih bagi para investor. Sejak didirikan, BRI telah berkomitmen untuk melayani masyarakat, terutama di sektor mikro, kecil, dan menengah.
Bank ini berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan hal ini menjadikannya pilihan yang menarik bagi investor yang ingin berkontribusi sekaligus mendapatkan keuntungan finansial.

BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR Mandiri 2025 Pinjaman Rp 10-50 Juta, Per Bulan Bayar Segini

Kinerja Keuangan yang Positif

Salah satu alasan utama mengapa saham BBRI tetap dicari adalah kinerja keuangan yang menunjukkan tren positif. Dalam sebelas bulan pertama 2024, BRI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp50 triliun, naik 3,96% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp49,09 triliun.
Kenaikan laba bersih ini tidak hanya didorong oleh laba bersih itu sendiri, tetapi juga oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang meningkat sebesar 1,31% menjadi Rp100,88 triliun.
Pertumbuhan pendapatan bunga ini menunjukkan bahwa BRI mampu mengelola portofolio kredit dengan baik, meskipun ada tantangan di pasar.
Lebih lanjut, pendapatan berbasis komisi atau fee-based income juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai Rp20,34 triliun, atau meningkat 9,66% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan berbasis komisi ini mencerminkan keberhasilan BRI dalam memperluas layanan dan produk keuangan yang ditawarkan kepada nasabahnya.
Hal ini menjadi indikator bahwa BRI tidak hanya bergantung pada pendapatan bunga, tetapi juga berhasil meningkatkan diversifikasi sumber pendapatannya.

BACA JUGA:Asal Usul Background Pas Foto, Mengungkap Makna di Balik Warna

Pertumbuhan Kredit dan Aset

Bank BRI juga mencatatkan pertumbuhan yang positif dalam hal penyaluran kredit. Hingga November 2024, total penyaluran kredit mencapai Rp1.219,21 triliun, meningkat 4,99% dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan dalam penyaluran kredit ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat ketidakpastian dalam kondisi ekonomi global, permintaan akan kredit tetap tinggi. Hal ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap BRI sebagai lembaga keuangan yang andal.
Selain itu, aset Bank BRI tumbuh sebesar 4,36%, mencapai Rp1.851,3 triliun. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga menunjukkan tren yang menggembirakan, dengan peningkatan sebesar 6,95% menjadi Rp1.386,71 triliun. Kenaikan yang signifikan pada komponen CASA (Current Account Savings Account) yang mencapai 10,79% menunjukkan kepercayaan nasabah yang kuat terhadap BRI. Ini merupakan indikator penting bahwa BRI memiliki basis nasabah yang solid, yang dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan laba di masa mendatang.

BACA JUGA:Ini Jenis KUR yang Disalurkan Bank Mandiri 2025, Siapkan Dokumen dan Ajukan Pinjaman

Peningkatan Jumlah Pemegang Saham

Menariknya, di tengah penurunan harga saham, jumlah pemegang saham Bank BRI justru meningkat. Pada akhir Desember 2024, jumlah pemegang saham BBRI mencapai 653.247 investor, naik 38.186 investor dari bulan sebelumnya.
Peningkatan ini menunjukkan adanya ketertarikan yang tinggi dari investor lokal, yang mungkin melihat potensi kenaikan harga saham BRI di masa mendatang.
Hal ini juga dapat diartikan sebagai indikasi bahwa investor percaya pada masa depan perusahaan, meskipun ada tekanan harga saham saat ini.
Kenaikan jumlah pemegang saham ini juga mencerminkan kepercayaan pasar terhadap prospek jangka panjang Bank BRI. Dalam situasi di mana banyak saham lain mengalami penurunan yang lebih tajam, kemampuan BRI untuk menarik lebih banyak investor menunjukkan daya tarik yang unik dan potensi pertumbuhan yang baik.

BACA JUGA:Jangan Keliru, Ini Perbedaan Warna Background Pas Foto

Daya Tarik Saham Blue Chip

Bagi banyak investor, terutama yang mengincar saham blue chip, BRI adalah pilihan yang menarik. Saham blue chip dikenal stabil dan cenderung memiliki fundamental yang baik.
Dalam konteks ini, BRI memberikan keuntungan jangka panjang yang lebih aman dibandingkan saham-saham lainnya yang lebih fluktuatif. Keberadaan BRI sebagai bank negara dan kepercayaan yang dimiliki oleh publik memberikan jaminan lebih bagi investor yang berorientasi jangka panjang.
Saham-saham blue chip seperti BBRI sering kali menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari stabilitas dalam portofolio mereka. Meskipun harga saham BBRI saat ini mengalami penurunan, banyak investor yang berpendapat bahwa ini adalah kesempatan untuk membeli saham dengan harga lebih murah sebelum harga kembali naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: