BSI Diduga Korban Ransomware, 15 Juta Data Nasabah Dikabarkan Dicuri
Layanan BSI menjadi sorotan publik dalam beberapa hari terakhir--
LockBit mengaku bahwa dari serangan itu mereka mendapatkan 1,5 TB data pribadi. Terdapat sembilan database yang berisi informasi lebih dari 15 juta nasabah, karyawan, termasuk data-data seperti nama, nomor telepon, alamat, jumlah saldo, nomor kartu, transaksi, dan lain-lain.
Kelompok itu juga mengaku telah mengantongi data-data seperti dokumen keuangan, dokumen legal, hingga perjanjian kerahasiaan (Non-Disclosure Agreement/NDA). Bahkan, LockBit juga mengaku memiliki kata sandi (password) dari semua layanan internal dan eksternal yang digunakan di BSI.
Sementara itu PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membuka layanan operasional 434 kantor cabang se-Indonesia pada Sabtu-Minggu (13 & 14 Mei). Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan langkah ini dilakukan untuk melayani kebutuhan nasabah.
BACA JUGA:Beruntungnya 5 Pemilik Tanggal Lahir Ini, Mereka Sangat Disayang Malaikat Rezeki
Hery mengatakan ini merupakan inisiatif yang dilaksanakan BSI untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah, khususnya yang sempat mengalami kendala layanan dalam beberapa hari terakhir.
BSI membuka kegiatan operasional di luar hari kerja atau pada hari libur agar nasabah dapat mendapatkan layanan yang dibutuhkan.
BACA JUGA:Mobil Terbang Bukan Mimpi, Sudah Mulai Dijual Harganya Mencapai Rp 14 Miliar
"Dalam rangka melaksanakan pelayanan kepada nasabah, BSI melaksanakan operasional sejumlah kantor cabang di Indonesia pada Sabtu dan Minggu, 13 & 14 Mei 2023," kata Hery dalam siaran pers.
Hery memaparkan terdapat sejumlah layanan yang siap dilakukan oleh kantor-kantor cabang BSI selama akhir pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: