Iklan RBTV Dalam Berita

Risiko Kematian 90 Persen, Alokasi Anggaran Tak Ada, Wabah Jembrana Serang Hewan Ternak di Provinsi Bengkulu

Risiko Kematian 90 Persen, Alokasi Anggaran Tak Ada, Wabah Jembrana Serang Hewan Ternak di Provinsi Bengkulu

Waspada wabah jembrana, sudah ada yang positif di Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma--

BENGKULU, RBTV.DISWAY.ID - Risiko kematian 90 persen, alokasi anggaran tak ada, wabah jembrana serang hewan ternak di Provinsi Bengkulu dan hanya mengandalkan vaksin dari pusat.

Selain wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK), wabah jembrana mulai menyerang hewan ternak di Provinsi Bengkulu.

Berdasarkan laporan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, sudah ada kasus positif jembrana di Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma. 

BACA JUGA:Pria Lebong Nekat Bundir, Nyawa Diselamatkan Ibu yang Sudah Lansia

Wabah penyakit Jembrana ini hanya menyerang sapi bali, sehingga diklaim tidak akan menyerang sapi jenis yang lain. Jembrana ditandai dengan deman tinggi disertai keringat berupa cairan darah keluar dari hewan ternak. 

Disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, Indah Permatasari, untuk kasus jembrana bisa saja menyebar mengingat populasi sapi bali Bengkulu cukup luas dan tersebar di Kabupaten dan Kota di Bengkulu. 

BACA JUGA:HPN 2025, Jurnalistik UNIB: Tantangan Mahasiswa Menuju Jurnalis Profesional

Selain itu, dibandingkan wabah penyakit yang lain, wabah jembrana lebih mengkhawatirkan dibandingkan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ataupun penyakit sapi ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE), karena penyakit ini menyebabkan tingkat kematian sebesar 90 persen.

“Baru terkonfirmasi memang ada kasus itu di Kota Bengkulu ada 1 itu sudah positif dan seluma juga ada kasus puluhan ekor ya, namun untuk saat ini kalau dipantau di Isikhnas belum dilaporkan. Untuk kasus jembrana ini cukup mengkhawatirkan karena memang tingkat kematiannya lebih besar dibandingkan dengan wabah ternak yang lain,” ujar Indah Permatasari.

BACA JUGA:2 Perusahaan Ini Disidak Komisi 1 DPRD Kota Bengkulu untuk Tindaklanjuti Keluhan Warga

Sementara itu, virus jembrana pada hewan ternak tidak ini hanya bisa dicegah dengan pemberikan vaksin. Sayangnya di tahun 2025 ini tidak adanya aloaksi anggaran vaksin, sehingga pihak Diskeswan hanya mengusulkan dari Pemerintah Pusat. 

Ditambahkan Indah, untuk menekan angka kasus jembrana di Bengkulu tidak meluas, Pemprov melalui Dinaskeswan telah mengusulkan 15.000 dosis vaksin, yang hingga saat ini belum terakomodir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: