Jelang Berbuka Puasa, Tukang Bengkel di Seluma Lapor Polisi Gara-gara Perkara Ini

SELUMA, RBTV.DISWAY.ID - Apes dialami Syahrul Iksan (35) warga RT 3 RW 1 Kelurahan Napal Kecamatan SELUMA, yang berprofesi sebagai tukang bengkel sepeda motor.

Dalam laporannya ke Polres Seluma, pelapor mengaku mengalami tindak pidana penganiayaan setelah mengalami terkilir di lengan kiri, dan leher, serta kuku jempol kakinya pecah, akibat dikeroyok 3 beranak, yang tak lain tetangga sebelahnya sendiri.

BACA JUGA:Cara Cepat Pinjam Uang Rp 1 Juta di Aplikasi DANA Hanya dalam Hitungan Menit!

Menurutnya masalahnya dipicu karena terlapor berinisial In (28), tidak terima ditegur saat memutarkan mobilnya di depan tempat usahanya (bengkel) karena kondisi jalan yang sempit, pada Sabtu sore 1 Maret lalu.

Kejadian yang dialami pelapor saat itu juga disaksikan langsung oleh ibu kandungnya, yang sedang duduk di dalam bengkel, karena berteriak meminta tolong lantas keributan ini dilerai pengendara yang kebetulan melintas.

BACA JUGA:Renovasi RSUD Bengkulu Tengah, Wamenkes RI Dijadwalkan Mendarat Siang Ini

"Awalnya itu dia (terlapor) saya tegur agak geser waktu memutarkan mobilnya, karena jalan depan bengkel ini kan sempit kebetulan juga lagi ada konsumen mau menambal ban di bengkel saya, terus terlapor ini tidak terima malah balik menantang bersama kakak dan bapaknya, sampai tangan saya terkilir, leher saya masih sakit sama jempol kaki kiri saya pecah kukunya," terang Syahrul Iksan.

BACA JUGA:Program Bersih-bersih Gubernur Bengkulu, Siapkan Bantuan 100 Unit Kontainer untuk Kabupaten dan Kota

Akibat kejadian ini, pelapor mengaku selain mengalami cedera, juga mengalami kerugian alat-alat bengkelnya yang diduga dirusak terlapor.

Penyidik Satreskrim Polres Seluma tengah melakukan pemeriksaan saksi korban dalam peristiwa ini.

BACA JUGA:Main Game Sambil Dapat Cuan? Yuk Coba Game Wombat, Platform Gaming Web3 yang Bikin Dompet Berisi

Sementara, itu sejak dilaporkan ke polisi, keluarga terlapor pun berusaha mengajak damai dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

Namun keluarga pelapor belum bersedia, jika masalah ini tidak diselesaikan di kantor polisi.

Sumber: