Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Andalkan 5 Unit Excavator, Logistik Ke Enggano Diangkut Pakai Kapal Tunda

--
BENGKULU,RBTV.DISWAY. ID- Hingga saat ini proses pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang hanya mengandalkan 5 unit alat berat jenis Exavator, masih berjalan. Dalam upaya memperdalam pengerukan, agar kapal bisa melewati alur untuk mengirim logistik ke Pulau Enggano.
Berdasarkan informasi yang diterima rbtv.disway.id bahwa akan ada beberapa uji coba kapal dengan ukuran dan jenis yang berbeda yang akan melintasi alur pelabuhan.
Untuk uji coba pertama menggunakan kapal Pandu MP Pulau Baai dengan air pasang 0.5 meter dan berhasil keluar.
BACA JUGA:Ketua DPD RI Sultan: Pelindo II Wajib Atasi Pendangkalan Pelabuhan Pulai Baai dengan Skala Penuh
Kemudian rencana selanjutnya menggunakan kapal Tunda KT Bunga Rafflesia dengan kondisi air pasang, 0,8 menuju 1,0 meter. Saat ini sedang berlangsung dengan cuaca yang kurang bersabat hujan disertai angin kencang.
Dan apabila kapal Tunda KT Bunga Rafflesia berhasil melewati alur Pulau Baai Bengkulu, kemungkinan pada Minggu (13/4) akan dilakukan pengujian dengan menggunakan kapal Tanker MT.Kencana Express dengan draft 2.5 meter danPanjang kapal 65 meter dan standby 2 asist.
BACA JUGA:Gebernur Helmi Hasan Siap Jadikan Bengkulu Tempat Tinggal Sementara Warga Palestina
Lambatnya solusi dari pihak pelindo ini mengancam warga pulau Enggano terisolir. Beberapa warga Pulau Enggano terpaksa menggunakan kapal nelayan, untuk membawa logistik yang sudah lama dititipkan sejumlah warga mulai dari kebutuhan pokok.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu yang sebelumnya telah mendatangi pihak Pelindo di Jakarta. Serta dalam waktu dekat Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyampaikan, akan mengirimkan beras sebanyak 16 ton untuk sementara waktu menggunakan kapal nelayan.
BACA JUGA:Mantap, UMKM Songket Binaan BRI Sukses Tembus Pasar Internasional
“InsyaAllah Pemerintah Provinsi Bengkulu akan mengirimkan beras 16 ton untuk warga enggano. Dan itu akan mulai dikirim mulai hari Senin, yang diperhitungkan untuk kebutuhan selama dua minggu. Tapi kita berharap dalam satu dua hari kedepan persoalan alur akan bisa diatasi minimal emergency kapal-kapal ke Enggano bisa berlayar, sembari menunggu itu kita menggunakan alternatif menggunakan kapal nelayan untuk mengirim beras,” ujarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: