Kenali Kuburan Cina Terbesar di Asia Tenggara, Lengkap Sejarahnya hingga Tradisi Ritualnya

NASIONAL, RBTVDISWAY.ID - Jika berbicara Cina bukan hal asing lagi di Indonesia karena sudah menjadi bagian dari masyarakat, beragam budayanya juga telah banyak memadu menyatu dengan budaya lokal Nusantara.

Bahkan, tak jarang di setiap sudut kota banyak ditemukan makam-makam orang Tionghoa yang tersebar di berbagai tempat.

Salah satunya kuburan Sentosa di Kepulauan Bangka Belitung merupakan perkuburan etnis Tionghoa terbesar di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara.

BACA JUGA:Rugikan Negara hingga Rp 1,7 Miliar, Terpidana Kasus Dugaan Korupsi Retribusi TKA Dituntut Segini

Lantas, seperti apa sejarah dan tradisinya? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut:

Sejarah Berdiri

Kuburan Cina Sentosa sudah lama berdiri, yakni sekitar tahun 1935. Mengutip wonderful.pangkalpinangkita.go.id, bahwa ada makam tertua dari keluarga Boen Sun Yat Sen, jadi kuburan ini diperkirakan sudah ada pada tahun 1915.

Tanah perkuburan Sentosa ini merupakan sumbangan dari marga Boen, menurut tugu pendiri makam yang dibangun tahun 1935. Makam Cina dibangun dalam bentuk dan arsitektur yang unik dan menarik serta dihiasi dengan tulisan aksara Cina yang indah, sangat jelas sekali menunjukan status sosial ekonomi orang yang dimakamkan.

Pada umumnya, makam dibangun pada lokasi perbukitan yang mengartikan penghargaan dan penghormatan yang tinggi orang Cina terhadap leluhur dan nenek moyangnya.

BACA JUGA:Tolong Bantu Cari, 2 Anak Ini Dilaporkan Hilang Sejak Selasa Sore

Didirikan Empat Tokoh Tionghoa

Makam ini didirikan oleh empat orang pelopor, yaitu Yap Fo Sun tahun 1972, Chin A Heuw Tahun 1950, Yap Ten Thiam tahun 1944, dan Lim Sui Cian. Sementara itu, Pekuburan Cina Sentosa dikelola oleh Yayasan Sentosa. 

Pengelola menyediakan lahan dan kuburan dengan harga tertentu. Ada juga yang dibangun dengan perkuburan khusus, dengan bahan yang berkualitas dan harga fantasitis. Namun, pengelola kuburan ini juga tidak akan memungut biaya pemakaman bagi masyarakat tak mampu.

Tradisi dan Ritual

Sumber: