Iklan RBTV

Wangi dan Lezat, Ini Asal Usul Kue Putu yang Sering Lewat Malam-malam, Selalu Bikin Ngiler

Wangi dan Lezat, Ini Asal Usul Kue Putu yang Sering Lewat Malam-malam, Selalu Bikin Ngiler

Kue Putu--

NASIONAL, RBTVDISWAY.ID – Wangi, panas, dan bikin nostalgia ini asal usul kue putu yang sering lewat malam-malam selalu bikin ngiler!

Siapa sih yang nggak pernah denger suara khas "tuuut-tuuut" dari gerobak kue putu yang lewat malam-malam?

BACA JUGA:Top 8 Kabupaten Terkaya di Lampung, Daerah Mana yang Menempati Posisi Teratas?

Belum lagi aroma wangi pandan dan uap panas dari bambu kukusnya, bikin langsung ngiler dan pengin lari keluar rumah.

Tapi, di balik kelezatan dan aroma yang menggoda itu, ternyata kue putu punya sejarah panjang dan asal-usul yang nggak banyak orang tahu. Yuk, kita ulik kisah lengkapnya!

BACA JUGA:Harga TBS Sawit Bengkulu Hari Ini, di Mukomuko Tembus Segini

Bukan dari Nusantara, Tapi Tiongkok

Meskipun udah mendarah daging jadi bagian dari jajanan tradisional Indonesia, ternyata asal mula kue putu itu dari Tiongkok, lho.

Di sana, kue ini dikenal dengan nama Xian Roe Xiao Long. Kalau diterjemahkan secara bebas, artinya adalah kue tepung beras isi kacang hijau lembut yang dimasak dalam cetakan bambu.

Kue ini udah ada sejak zaman Dinasti Ming (sekitar abad ke-14 sampai 17), jadi udah tua banget usianya.
Teknik memasaknya pun masih mirip banget dengan yang kita lihat sekarang: adonan dimasukkan ke dalam potongan bambu kecil, lalu dikukus sampai matang. Dari sinilah mungkin sensasi wangi bambu dan daun pandan yang khas itu berasal.

BACA JUGA:Di Bengkulu Utara, 381 Pemuka Agama di Desa/Kelurahan Dapat Honor Tiap Bulan

Dari Xian Roe Jadi Putu, Gimana Ceritanya?

Perjalanan dari kue Tiongkok sampai jadi “kue putu” khas Indonesia ini cukup panjang. Ada teori menarik yang bilang bahwa nama “putu” muncul pertama kali dalam Serat Centhini, sebuah teks sastra Jawa klasik yang ditulis pada era Kerajaan Mataram sekitar tahun 1814.

Dalam teks itu, disebutkan istilah “putu” sebagai makanan berbentuk bulat berisi manis-manis.
Nama “putu” sendiri akhirnya melekat dan menjadi identitas baru bagi kue ini ketika sudah mengalami banyak adaptasi lokal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: