Harga Kelapa Makin Mahal, Menteri Perdagangan Beberkan Penyebabnya

Penyebab Harga Kelapa Mahal--
NASIONAL, RBTVDISWAY.ID – Harga kelapa yang semakin hari semakin meningkat, memunculkan tanggapan dari masyarakat. Bahkan, tak sedikit konsumen merasa terbebani dengan harga yang semakin tinggi.
Harga kelapa sekarang bikin dompet kaget! Biasanya cuma beberpa ribuan rupiah saja, sekarang bisa tembus hingga puluhan ribu rupiah.
Kelapa bulat belakangan mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Saat ini, harga kelapa sampai Rp25.000 per butir untuk ukuran besar.
Sedangkan untuk ukuran naik yakni tembus di harga Rp20.000. Padahal, harga normal kelapa sebelumnya cuma berkisar antara Rp12.000 hingga Rp15.000.
Lantas, apa biang kerok harga kelapa naik drastis?
BACA JUGA:Pelajar Asal Teluk Sepang Ditemukan 500 Meter dari Lokasi Tenggelam
Ternyata, biang kerok dari lonjakan harga kelapa ini bukan cuma soal cuaca atau musim panen, tapi juga karena faktor ekspor. Ya, kelapa Indonesia sekarang lagi jadi primadona di pasar luar negeri.
Menurut Menteri Perdagangan, Budi Santoso, tingginya permintaan dari luar negeri terutama dari China membuat harga kelapa ikut meroket di dalam negeri.
“Kelapa naik harganya karena ekspor. Ekspor dari Cina jadi harga naik. Sementara industri dalam negeri belinya dengan harga murah, jadi eksportir lebih suka jual keluar negeri. Jadinya langka gitu, kan,” ujar Budi.
Dengan kata lain, para eksportir lebih memilih menjual kelapa ke luar negeri karena bisa dapat harga lebih tinggi dibanding menjual ke pasar lokal. Akibatnya, pasokan kelapa di dalam negeri jadi berkurang dan harganya pun ikut terdongkrak.
BACA JUGA:PPDB di Kaur Kini Jadi SPMB, Jalur Berdasarkan Domisili Bukan Zonasi
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman juga merespons terkait harga kelapa bulat di tingkat konsumen yang melonjak. Bahkan, harga kelapa juga sempat melambung hingga Rp 25.000 per butir.
Lebih lanjut, Amran mengatakan bahwa salah satu penyebab harga kelapa melambung tinggi karena adanya permintaan ekspor yang juga tinggi.
Dengan demikian, pihaknya tengah berupaya untuk mempercepat tanam sehingga produksi kelapa dalam negeri meningkat.
"Kita ingin baru mau tanam lagi. Kita percepat tanam, kita rehat, dan seterusnya. Sudah diperintahkan Bapak Presiden. Kita rencana memproduksi lagi karena demand-nya meningkat," terang Amran
BACA JUGA:Emas Perhiasan Vs Emas Batangan, Mana yang Lebih Tepat dan Menguntungkan untuk Investasi Jangka Panjang?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: