Ini 6 Cara Tidur yang Baik Sekaligus Ibadah, Matikan Lampu dan Jangan Lama Terlentang
Ini 6 Cara Tidur yang Baik Sekaligus Ibadah, Matikan Lampu dan Jangan Lama Terlentang--
Semakin diperkuat dari hasil studi para pakar kesehatan. Melansir dari Liputan6, berdasar studi yang dilakukan pada 2003. Serta dimuat The Journal of American College of Cardiology dan New York Times 21 Februari 2011, tidur posisi miring ke kanan lebih aman daripada miring ke kiri.
Hal tersebut bisa mengurangi risiko kegagalan fungsi jantung. Sebab, saat posisi tubuh miring ke kanan, membuat jantung yang berada di bagian kiri tidak tertindih oleh organ lain.
Zaman dahulu, mungkin banyak yang berpikir dengan alasan bahwa Islam selalu mengutamakan kanan, sehingga anjuran ini merujuk pada keutamaan tadi. Ternyata di balik itu, ada efek medis untuk menjaga kesehatan yang mulai terungkap.
Bagi pasangan suami dan istri, bisa dengan menghadap ke kanan dengan posisi istri di depan. Sehingga suami dapat memeluk dari belakang.
BACA JUGA:Tanda Ajal Menjelang dari Kajian Kesehatan, Salah Satunya sering Tidur
4. Letakkan Tangan Kanan di Bawah Pipi Kanan
Kesederhanaan yang terpancar dari cara tidur sehat Rasulullah, beliau lebih senang tidur beralaskan tikar, terbuat dari dari kulit binatang yang diisi dengan sabut. Mengutip dari Liputan6, kepala Nabi SAW diberi alas sebagai bantal. Namun terkadang menggunakan salah satu tangan diletakkan di bawah pipi.
Dari Hudzaifah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa "Nabi SAW jika ingin tidur di malam hari, maka beliau meletakkan tangannya di pipinya (yang kanan), kemudian mengucapkan, Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup)."
Di balik kesederhanaan Rasulullah tersimpan manfaat medis. Ternyata tidur dengan alas tangan bisa membuat posisi kepala, leher dan punggung tercipta garis lurus.
BACA JUGA:Mau Utang Lunas dan Datang Rezeki, Kata Syekh Ali Jaber Amalkan Doa Ini Sebelum Tidur
5. Jangan Tidur dengan Posisi Tengkurap
Cara tidur sehat Rasulullah selanjutnya dengan mengindari posisi tengkurap. Larangan ini muncul dari kisah Ya'isy bin Thikhfah Al-Ghifari.
Dia bercerita, “Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata, ‘Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai Allah.’ Bapakku berkata, ‘Setelah aku melihat ternyata Beliau adalah Rasulullah SAW’,” (HR. Thabrani).
Tidur posisi tengkurap, kata Imam Tirmidzi, membawakan hadis yang diperoleh Abu Hurairah. Ketika Nabi Muhammad SAW melihat seorang Muslim tidur tengkurap, beliau berkata, "Ini adalah cara tidur yang tidak disukai oleh Allah."
Pakar kesehatan membuktikan bahwa tidur tengkurap berbahaya. Ilmu kedokteran mengungkap bila tidur pulas dengan tengkurap lama, otomatis membuat otot dada atau otot pernafasan tidak bisa mengembangkan dada secara baik dan maksimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: