Update Progres Pengerukan Alur Pelabuhan, KMP Pullo Tello Beroperasi 6 Juni
Proses pemasangan pipa untuk proses pengerukan alur pelabuhan--
BENGKULU, RBTVDISWAY.ID - Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, sudah mulai dilaksanakan oleh PT Pengerukan Indonesia atau Rukindo sejak 29 Mei lalu.
Proses pemasangan pipa di Area Dumping untuk Floaring Kapal CSD Costa Fortuna 3 selesai melebihi target, dan kapal bergerak mendekati alur sekitar 370 meter dari Lentera Merah.
BACA JUGA:Bupati Seluma Launching Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sasar 1.231 Pelajar di 7 Sekolah
Namun pada saat mendekati jangkar, terjadi gelombang tinggi menyebabkan sput dan sling jangkar putus. Apalagi terjadi pendangkalan signifikan, sehingga membuat kapal kandas dan mengubah metode untuk pelaksanaan pekerjaan pengerukan.
Sehingga 31 Mei lalu, kapal berhasil mendekati Lentera Merah dan telah diposisi di area awal. Namun karena pukul 21.00 WIB terjadi angin kencang disertai gelombang tinggi, menyebabkan Wire Wing Cutter Ladder putus sehingga kapal kembali berubah posisi. Maka untuk keselamatan, kapal ditarik mundur kembali ke area labuh.
BACA JUGA:Cara Aktifkan Power Cash Livin Mandiri, Bisa Pinjam Rp 20 Juta, Pembayaran Bisa Tembus 36 Bulan
Setelah dikonfirmasi melalui Manager Komersial dan Kepatuhan PT Pelindo Bengkulu, Doddy Setiawan, bahwa saat ini kapal keruk sudah memasuki alur yang selesai perbaikan. Namun kini masih terkendala penyambungan pipa, karena ukuran yang besar untuk memastikan tidak adanya kebocoran pada waktu pengerukan dan ditargetkan selesai Selasa sore (3/6).
Sementara itu, sembari proses pengerukan pendangkalan alur, mobilitas kapal baik dari dan menuju Pulau Enggano melalui KMP Pulo Tello harus tetap berjalan dan sesuai standar keselamatan.
BACA JUGA:Pinjaman Online Bank Mandiri Langsung Cair, Berikut 2 Cara Pengajuan Agar Pinjaman di Acc
Keterangan Asisten II Setda Provinsi Bengkulu R.A Denni, KMP Pulo Tello akan kembali beroperasi pada 6 Juni ini. Sesuai kesepakatan, harus adanya kapal lansir yang sebelumnya hanya mengandalkan kapal nelayan dan dinilai tidak sesuai SOP.
Namun, keberangkatan ini akan menyesuaikan kondisi cuaca yang dirilis dari BMKG Bengkulu. Sedangkan untuk proses lansir, disepakati akan dibantu oleh Kapal Basarnas, KSOP Kelas III Pulau Baai Bengkulu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


