Iklan RBTV

Stafsus Mendagri Cek Lokasi Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai yang Belum Ada Progres

Stafsus Mendagri Cek Lokasi Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai yang Belum Ada Progres

Stafsus Mendagri cek pelabuhan Pulau Baai--

BENGKULU, RBTV.DISWAY.ID - Stafsus Mendagri cek lokasi pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai yang belum ada progres.

Pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai menjadi atensi serius, karena menjadi hajat hidup orang banyak, terkhususnya untuk warga Pulau Enggano yang berjumlah 4.000 jiwa.

Tidak hanya itu, dangkalnya alur pelabuhan Pulau Baai yang menyebabkan tidak bisa melintasnya kapal, membuat lemah perekonomian di Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Semua Rakyat Indonesia Wajib Dukung, Presiden Prabowo Nyatakan Perang Lawan…

Pasca Presiden Prabowo Subianto menandatangani Inpres (Instruksi Presiden), Kamis (26/6) sore, Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Keamanan dan Hukum, Brigjen Pol. Wahyu Bintono Hari Bawono datang ke pelabuhan Pulau Baai.

Stafsus Mendagri ini ingin melihat langsung  progres pengerukan yang telah dilakukan oleh Pelindo Bengkulu sejak awal Juni 2025 yang hingga saat ini belum juga bisa dilintasi oleh kapal.

Dari hasil pengecekan langsung ke lokasi pendangkalan alur tersebut, Brigjen Pol. Wahyu Bintono menyampaikan bahwa dalam Instruksi Presiden tersebut ada beberapa Kementerian yang terlibat.

BACA JUGA:Momen HUT Bhayangkara ke-79, Kombes Pol Sudarno Antar Kursi Roda untuk Lansia di Kota Bengkulu

Inpres ini harusnya menjadi dasar untuk memfasilitasi kolaborasi untuk mengatasi permasalahan pendangkalan alur.

Nantinya, akan diadakan rapat lintas sektoral dalam waktu dekat guna mempercepat solusi.

“Dengan Inpres tersebut, seluruh pihak (Kementerian) terkait terlibat untuk memfasilitasi proses pengerukan alur pulau Baai Bengkulu. Nantinya, kita juga akan gelar rapat lintas sektoral, agar pendangkalan ini cepat terselesaikan,” ujarnya Brigjen Pol Wahyu.

BACA JUGA:Sistem Pemilu Indonesia Berubah Lagi, Pemilihan DPRD Diserentakan dengan Pilkada

Sementara itu, General Manager PT Pelindo Bengkulu, S. Joko menjelaskan, proses pengerukan alur yang dibantu dengan kapal CSD Chosta Fortuna 3 sempat terhambat lantaran pasir yang sudah dikeruk longsor kembali, sehingga menimbun alur yang sudah dikeruk.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait