Iklan RBTV

Dosa 2 Tahun Dihapus, Mari Puasa Arafah Walaupun Masih Ada Utang Puasa Ramadhan, Ini Jadwal dan Tata Caranya

Dosa 2 Tahun Dihapus, Mari Puasa Arafah Walaupun Masih Ada Utang Puasa Ramadhan, Ini Jadwal dan Tata Caranya

Puasa Arafah--

BACA JUGA:Butuh HP yang Tahan Banting dan Tahan Air? Rekomendasi Ini Cocok untuk Kegiatan Outdoor Ekstrem

Puasa Arafah Dianjurkan

Puasa Arafah adalah salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan. Puasa ini dilaksanakan setiap tanggal 9 Dzulhijah.

Saat para jemaah haji tengah menjalani wukuf di Arafah, kaum muslimin yang tidak berhaji tetap dapat meraih keutamaan besar melalui puasa ini.

Rasulullah SAW bersabda, puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharam) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

BACA JUGA:Putusan Banding Perkara Dugaan Korupsi Proyek Jembatan Taba Terunjam Bengkulu Tengah

Keutamaan ini menjadikan banyak umat Islam berlomba-lomba untuk menjalankannya meskipun bersifat sunnah.

Namun, timbul pertanyaan penting bagi sebagian muslim, bagaimana hukum menjalankan puasa Arafah apabila masih memiliki utang puasa Ramadhan yang belum dibayar?

Pasalnya, puasa qadha Ramadhan merupakan puasa wajib. Karena ini merupakan pengganti puasa Ramadan yang terlewat.

Apakah boleh mendahulukan puasa Arafah sebelum melunasi kewajiban puasa Ramadhan yang terlewat?

BACA JUGA:Cara Pinjam Uang di Livin’ by Mandiri, Ini Biaya-biaya yang Perlu Diperhatikan

Bolehkah Puasa Arafah tapi Masih Harus Puasa Qadha?

Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Ustadz Alhafiz Kurniawan, mengatakan orang yang memiliki utang puasa Ramadan sebaiknya diqadha terlebih dahulu. Setelah itu baru mengamalkan puasa Arafah.

“Tetapi kalau utang puasa Ramadan itu baru teringat jelang hari Arafah, sebaiknya ia membayar qadha puasanya di hari Arafah," terangnya.

Meski demikian, Alhafiz mengatakan menggabungkan qadha Ramadan dan puasa Arafah tetap dibolehkan dan sah. Dia menyandarkan pendapat ini dari keterangan Syekh Zakariyah Al-Anshari dalam Asnal Mathalib. Sayyid Bakri juga menyatakannya dalam I'anatut Thalibin.

“Qadha puasa Ramadannya tetap sah. Sedangkan ia sendiri tetap mendapatkan keutamaan yang didapat oleh mereka yang berpuasa dengan niat puasa sunnah Arafah," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: