Alamak, Nama Kue Ini “K*nt** Kejepit” Bagaimana Cara Bikinnya?
Nama kue ini aneh tapi sangat terkenal--
Tak heran, meskipun namanya terdengar unik, masyarakat tetap menghormati adrem sebagai bagian penting dari warisan budaya.
Filosofi ini pula yang membuatnya akhirnya diakui sebagai WBTb, sejajar dengan berbagai tradisi dan kesenian Nusantara lain.
Resep Tradisional yang Terjaga
Rahasia kelezatan adrem terletak pada bahan-bahan sederhana namun berkualitas. Adonan dibuat dari tepung beras buatan sendiri, gula (baik gula jawa maupun gula pasir), serta kelapa parut.
Proses penggilingan beras yang direndam semalaman menghasilkan tepung lebih halus dbandingtepung instan, sehingga teksturnya lembut dan tidak mudah pecah saat digoreng.
Cara membuatnya pun khas yakni adonan dituangkan ke minyak panas hingga mengapung, lalu dijepit dengan sumpit atau bilah bambu hingga berbentuk kuncup. Setelah matang, kue ini berwarna cokelat tua dengan rasa manis-gurih yang mirip kue cucur, tetapi punya keunikan tersendiri.
BACA JUGA:Namanya Tidak Ada di Daftar Target Penculikan, Dimana Soeharto dan Soekarno saat Peristiwa G30S PKI?
Beberapa penjual di Bantul kini bahkan berinovasi menghadirkan adrem dengan rasa baru, seperti durian, stroberi, hingga melon, agar lebih menarik bagi generasi muda tanpa menghilangkan sentuhan tradisionalnya.
Popularitas kue ini tidak hanya bertahan di desa. Dalam berbagai festival kuliner, seperti Pasar Kangen Jogja, adrem selalu menjadi incaran pengunjung.
Namanya yang unik membuat banyak orang penasaran untuk mencicipi. Setelah itu, kebanyakan justru ketagihan dengan rasanya yang legit dan gurih.
Dengan status sebagai Warisan Budaya Takbenda, posisi adrem semakin kuat. Kue ini tidak lagi sekadar jajanan pasar, melainkan simbol kuliner tradisional yang diakui secara resmi dan harus dijaga keberlangsungannya.
Nama uniknya memang sering memancing rasa penasaran,namun dengan nama itu makanan khas ini resmi menjadi warisan budaya.
Sheila Silvina
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


