Sering Diabaikan, Siapa yang Menetapkan 1 Minggu 7 Hari dan 1 Hari 24 Jam?
Siapa yang menetapkan 1 minggu 7 hari?--
Romawi kemudian mengadopsi nama-nama Mesir untuk membentuk seminggu mereka, memperkenalkan hari-hari seperti hari Matahari, Bulan, dan hari-hari planet.
Namun, nama-nama hari yang kita kenal saat ini tidak bersumber dari penamaan Romawi. Sebaliknya, Bangsa Anglo-Saxon, pada suatu masa, memberikan nama-nama hari berdasarkan dewa-dewa mereka.
Hari Matahari menjadi Sunnandaeg atau Sunday (Minggu), hari Bulan menjadi Monandaeg atau Monday (Senin), dan hari Mars menjadi Tiwesdaeg atau Tuesday (Selasa).
Dewa Woden memberi nama hari Rabu, sedangkan hari Yupiter Romawi berubah menjadi Thursday (Kamis) setelah mengambil nama Dewa Thor.
BACA JUGA:Ngga Perlu Obat! Ini 5 Bahan Herbal yang Dapat Meningkatkan Imun Tubuh
Hari Frigg, istri Dewa Odin, diberikan pada hari Jumat, dan hari Sabtu tetap mengikuti nama Romawi, berasal dari hari Saturnus.
Di Indonesia, selain Minggu dan Sabtu, nama-nama hari Senin hingga Jumat berasal dari bahasa Arab.
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat mempunyai arti berurutan sebagai dua, tiga, empat, lima, dan ramai dalam bahasa Arab. Sedangkan Minggu, dalam bahasa Melayu lama dieja sebagai Dominggu sebelum kemudian menjadi Minggu pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Sabtu, konon, diambil dari bahasa Ibrani, sabat, yang berarti "Dia berhenti." Setiap nama hari mencerminkan perjalanan panjang dan kekayaan kultural yang melibatkan sejarah, agama, dan linguistik di berbagai peradaban.
Pembagian Hari dalam Setahun
Dalam kompleksitas penentuan waktu, terdapat berbagai sistem kalender yang mencerminkan keragaman budaya dan pandangan dunia.
Dari perhitungan jalannya Matahari seperti kalender Gregorianis, hingga kalender Islam yang berbasis perjalanan Bulan, serta kalender Yahudi dan China yang menggabungkan Matahari dan Bulan.
Sistem lainnya, seperti siklus Tzolkin dari kalender Maya, kalender Pawukon di Bali, dan kalender Wetonan, memberikan gambaran tentang beragamnya pendekatan dalam mencatat waktu.
Sejarah kalender mencatat pergeseran dan transformasi, terutama saat Kalender Gregorianis menggantikan Kalender Yulianis dan Romawi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


