Harga Turun, Stok Pupuk Subsidi di Mukomuko Aman?
Harga pupuk subsidi turun--
MUKOMUKO, RBTV.DISWAY.ID - Harga pupuk bersubsidi turun 20%, dari Harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya.
Kebijakan ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian, yang merupakan perubahan atas keputusan sebelumnya terkait jenis, harga eceran tertinggi serta alokasi pupuk subsidi untuk sektor pertanian tahun anggaran 2025.
BACA JUGA:Sinkronisasi Data Perkuat Langkah Bengkulu Menuju Swasembada Pangan
Rinciannya untuk pupuk urea dijual Rp 1.800 per kilogram, NPK Rp 1.840 per kilogram, NPK kakao diharga Rp 2.640 per kilogram, pupuk ZA Rp 1.360 per kilogram dan pupuk organik diharga Rp 640 per kilogram.
Seiring dengan turunnya harga pupuk subsidi, Dinas Pertanian Mukomuko memastikan, ketersediaan pupuk saat ini dalam kondisi aman. Untuk stok di tingkat distributor, juga dipastikan mencukupi kebutuhan petani di berbagai kecamatan.

Sementara itu, hasil pengecekan di lapangan, sejumlah kios masih memiliki stok pupuk dan belum kembali melakukan pengambilan pupuk, dikarenakan kondisi lahan petani belum siap untuk memulai penanaman padi.
BACA JUGA:Bakal Calon Siap-siap, Kasus Dugaan Pemotongan Anggaran di Dinkes Bengkulu Utara, Status Naik Penyidikan
Dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Fitriani Ilyas, saat ini para pemilik kios belum mengambil pupuk subsidi dikarenakan wilayah sentra pangan Kecamatan Lubuk Pinang belum memulai penanaman. Saat ini saluran irigasi masih ditutup dantengah dilakukan perbaikan.
Meski demikian, pihaknya mengimbau para petani agar memastikan diri sudah terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), agar dapat memperoleh pupuk bersubsidi sesuai kuota yang telah ditetapkan.
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Bakal Merger Tiga OPD, Ini Alasannya
Pemerintah juga akan terus berupaya menjaga ketersediaan pupuk, namun petani juga diharap tertib administrasi dan menyesuaikan dengan jadwal tanam agar penyaluran pupuk berjalan lancar.
“Ketersediaan pupuk kita aman, karena kemaren sudah ada relokasi pupuk, tapi kendala sekarang banyak kios yang belum mengambil karena memang untuk di Kecamatan Lubuk Pinang yang terjadi irigasi yang ditutup itu tidak mungkin nanam, kan,” ujar Fitriyani Ilyas
BACA JUGA:Sinkronisasi Data Perkuat Langkah Bengkulu Menuju Swasembada Pangan
Dwi Anggi Saputra
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


