Watak Pandito Mbangun Teki dalam Hitungan Neptu Jawa
--
NASIONAL, RBTV.DISWAY.ID – Di balik mengenai soal Primbon Jawa, terdapat satu watak yang sering disalahpahami namun sangat menarik untuk dibahas.
Pandito Mbangun Teki. Sebuah istilah lama yang menggambarkan sosok bijak yang pandai memecahkan teka-teki kehidupan, tetapi justru enggan menerima nasihat dari orang lain. Meski begitu, karakter ini bukan tanda kesombongan.
Dalam tradisi Jawa, ia dipandang sebagai watak para perenung mereka yang belajar lebih banyak dari diam daripada dari perdebatan.
Untuk menemukan watak ini, masyarakat Jawa menggunakan hitungan neptu, hasil penjumlahan antara hari lahir dan pasaran Jawa. Perhitungan sederhana ini dipercaya dapat memetakan kecenderungan sifat manusia.
Hampir semua keluarga Jawa dulu mengenal metode ini, bukan untuk menilai seseorang secara mutlak, tetapi sebagai sarana memahami tabiat dan kehati-hatian dalam bergaul.
BACA JUGA:Dua Weton Rendah Hati yang Dijaga Pandito Mbangun Teki, Padi Semakin Berisi Semakin Tunduk
Mengapa Neptu Penting?
Neptu ibarat pintu masuk. Melalui kombinasi antara dino (hari) dan pasaran, seseorang dapat mengetahui ke mana arah wataknya cenderung bergerak.
Contohnya, hari Rabu memiliki nilai 7, Jumat bernilai 6, sedangkan pasaran seperti Wage bernilai 4 atau Kliwon bernilai 8. Dari jumlahnya, muncullah angka yang disebut neptu, mulai dari 7 hingga 18.
Masing-masing angka melambangkan jalan hidup:
- angka 7 disebut Pendito Kang Lelaku,
- angka 9 adalah Lakune Angin,
- angka 14 disebut Lakune Mbulan,
Namun, dari semua neptu tersebut, ada satu yang dianggap paling unik sekaligus rumit untuk dipahami, yaitu neptu 10 Pandito Mbangun Teki.
BACA JUGA:Rezeki Hari Ini, 5 Link DANA Kaget Silakan Dibuka Secepat Mungkin
Pandito Mbangun Teki: Sang Pemecah Tabir
Watak ini dimiliki mereka yang lahir pada Selasa Pon dan Minggu Legi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


