Tak disangka, Ammar justru membeli kalung itu dengan harga 20 dinar emas, ditambah sebuah baju, serta seekor unta untuk tunggangan Si Musafir.
Mendapatkan kalung itu, Ammar langsung meminta budaknya bernama Asham untuk menghadap Rasulullah dan memberikan kalung milik Siti Fatimah tersebut. Ia juga turut memberikan Asham sebagai budak Rasulullah.
BACA JUGA:Khadijah, Orang Pertama yang Memeluk Islam dan Pernikahannya dengan Nabi Muhammad
"Wahai Asham, pergi lah menghadap Rasulullah dan katakan aku menghadiahkan kalung ini dan juga engkau kepadanya. Jadi mulai hari ini kamu bukan budakku lagi tetapi budak Rasulullah," jelas Ammar.
Setelah mendengar pesan dari Asham, Rasulullah tersenyum dan melakukan hal yang sama kepada Siti Fatimah. Mendengar hal itu, Siti Fatimah begitu bahagia.
Namun, kebahagiaannya bukan karena mendapatkan seorang budak. Malahan, ia membebaskan Asham dan menjadikan ia sebagai manusia merdeka.
BACA JUGA:7 Keistimewaan Aisyah Istri Rasulullah yang Tidak Dimiliki Wanita Manapun
Asham begitu gembira hingga tertawa. Hal itu pun membuat Siti Fatimah bingung. Asham pun berkata bahwa ia kagum dan takjub melihat berkah dari kalung milik Siti Fatimah karena telah mengenyangkan orang lapar, hingga membebaskan seorang budak.
"Aku tertawa karena kagum dan takjub akan berkah kalung itu. Kalung itu telah mengenyangkan orang yang lapar, telah menutup tubuh orang yang telanjang, telah memenuhi hajat seorang yang fakir dan akhirnya telah membebaskan seorang budak," ungkap Asham.