Plot Twist Konflik Yai Mim Vs Sahara Tetangganya, Banjir Dukungan hingga Diundang ke Podcast Denny Sumargo

Selasa 30-09-2025,16:19 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

Fakta Mulai Terungkap

Seiring berjalannya waktu, publik menemukan detail baru yang membuat peta simpati berubah drastis.

Isu yang awalnya hanya soal akses jalan ternyata berkaitan dengan tanah wakaf milik keluarga Yai Mim. Area parkir yang dipakai Sahara diduga berada di atas tanah tersebut.

Tak hanya itu, rekaman yang sempat viral dengan narasi “pura-pura stroke” juga mulai dipertanyakan. Beberapa warganet justru menilai video itu dipotong sedemikian rupa sehingga menguntungkan salah satu pihak.

Opini pun mulai berbalik arah. Komentar di TikTok maupun media sosial lain dipenuhi pengakuan netizen yang merasa salah menilai.

BACA JUGA:Performa Apik, Ini Daftar Pemain Timnas Futsal Putra Indonesia di Futsal Four Nations Cup 2025

Dukungan Mengalir

Perubahan narasi ini membuat sejumlah tokoh publik ikut bersuara. Musisi seperti Uki Diqie dan Thana Ajeng dari grup Aviwkila terang-terangan mendukung Yai Mim. 

Bahkan, ia sempat hadir di podcast Denny Sumargo untuk menjelaskan duduk perkara, lebih cepat daripada respons resmi aparat.

Sementara itu, Sahara dan suaminya justru terlihat mengurangi aktivitas di media sosial. 

Siapa Nurul Sahara?

Di balik kontroversinya, Sahara punya rekam jejak akademik yang cukup menonjol. Ia merupakan mahasiswi program doktor di Universitas Brawijaya (UB), setelah sebelumnya menamatkan S2 Administrasi Publik di kampus yang sama.

Selain kuliah, Sahara juga aktif sebagai asisten peneliti di CV Aksara Bumi Intelekta, mengelola usaha rental mobil, dan pernah menjadi asisten dosen paruh waktu di Universitas Islam Malang antara 2017 hingga 2020.

BACA JUGA:12 Peserta Seleksi Calon Pengurus Baznas Seluma Jalani Tes Tertulis dan Baca Quran

Profil Singkat Yai Mim

Lahir di Blitar pada 11 Maret 1966, Yai Mim tumbuh di lingkungan pesantren. Ia menempuh studi S1 Bahasa Arab di IAIN Sunan Ampel Surabaya, dan sejak 1998 aktif sebagai dosen tetap di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Tahun 2012, ia meraih gelar doktor.

Kategori :