Suatu ketika dalam pengembaraannya, Abu Nawas melintasi sebuah dusun yang sedang dilanda musim kemarau.
Abu Nawas yang mengenakan jubah dan sorban layaknya ulama besar sempat membuat perhatian warga, mereka mengira Allah Subhanahu wa ta'ala telah mengirim seorang waliyullah untuk menolong dusunnya yang sedang mengalami musim kemarau.
Para warga pun segera mengerumuni Abu Nawas. "Assalamualaikum, Syekh. Sudilah kiranya Tuan Syekh mampir sebentar di rumah kami," minta kepala dusun.
Abu Nawas pun sudah menolaknya. Namun karena para warga memaksa, ia pun mau tidak mau menerima ajakan mereka ke rumah kepala dusun.
Abu Nawas dijamu berbagai macam hidangan dan diperlakukan istimewa layaknya raja.
BACA JUGA:11 Wanita Mulia yang Menjadi Istri Nabi Muhammad
"Apa yang membuat kalian memperlakukanku sedemikian istimewa, padahal kalian tidak mengenalku?" tanya Abu Nawas.
"Begini, Tuan Syekh. Dari penampilan Tuan, kami yakin kalau tuan adalah ulama besar yang dikirim Allah Subhanahu wa ta'ala untuk membantu desa kami," jawab kepala dusun.
"Memangnya apa yang menimpa desa kalian?" tanya Abu Nawas lagi.