Ternyata ia berada di sebuah ruangan pengap berjeruji besi. Seperti penjara. "Hai keluarkan aku! Kenapa aku dipenjara di sini.!"
Tidak berapa lama kemudian muncul saorang badui bertubuh besar. Abu Nawas memperhatikan dengan seksama, ia ingat orang inilah yang menjual bubur haris di rumah besar di tengah desa.
"Jangan teriak-teriak, cepat makan ini !" kata orang itu sembari menyodorkan piring ke lubang ruangan.
Abu Nawas tidak segera makan. "Mengapa aku dipenjara?"
BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan Ternyata Siapkan Beasiswa Pendidikan Bagi Anak Peserta Hingga Rp 12 Juta
"Kau akan kami akan kami jadikan campuran bubur haris."
"Hah? Jadi yang kau jual di tengah desa itu bubur manusia?" tanya Abu Nawas.
"Tepat. Itulah makanan favorit kesukaan kami."