Kota Batu, RBTV.DISWAY.ID – Ketua Dewan Pelindung Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Dahlan Iskan mengimbau para pengusaha agar tidak salah menafsirkan arah kebijakan ekonomi Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, perhatian pemerintah yang kini diarahkan ke pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bukan berarti pemerintah berpihak pada satu kelompok saja.
“Jangan diartikan pemerintah anti terhadap pengusaha besar. Tidak seperti itu. Jangan terlalu sensitif,” ujar Dahlan dalam sambutannya pada welcome dinner Rakernas ke-21 dan HUT ke-27 PSMTI di Hotel Golden Tulip Holland Resort, Kota Batu, Kamis malam (23/10/2025).
BACA JUGA:Ribuan Pelajar SD dan SMP di Mukomuko Dapat Seragam Gratis
Dahlan menilai, dalam sepuluh tahun terakhir pendapatan per kapita Indonesia tidak menunjukkan kemajuan signifikan, bahkan menurun dari USD 5.000 menjadi USD 4.800.
Kondisi itu, katanya, membuat Indonesia masih terjebak dalam middle income trap. Karena itu, pemerintahan Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dengan kebijakan yang menitikberatkan pada pemberdayaan UKM dan UMKM.
“Saya mengajak seluruh pengusaha untuk mendukung kebijakan ekonomi pemerintah. Biarlah pemerintah membantu usaha kecil. Kami yang besar tidak perlu dibantu, tapi juga jangan dihambat,” ujarnya.
BACA JUGA:Kejati Bengkulu Tahan 2 Tersangka Korupsi Pembebasan Lahan Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung
Acara tersebut dihadiri sekitar 800 pengurus PSMTI se-Indonesia serta sejumlah tokoh, di antaranya Komisaris Utama PT Pegadaian Letjen (Purn) A.M. Putranto, Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta, dan pengusaha Sudomo Mergonoto.
Kegiatan juga menampilkan talkshow mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan, yang menyoroti kerja sama antara pemerintah dan pengusaha dalam penyediaan rumah terjangkau bagi masyarakat.
(**)