Pada awalnya, Abu Nawas menolak sayembara tersebut karena ia tahu bahwa semua ini adalah akal licik dari Abu Jahil yang ingin menyingkirkannya dari istana. Tapi Baginda Raja memaksa, dan Abu Nawas tidak bisa menolak.
Abu Nawas berpikir sejenak. Ia tahu kalau Abu Jahil sekarang diangkat menjadi menteri. Ia pasti mengerahkan semua anak buahnya untuk menyumbang seekor binatang buruannya di hutan nanti.
Namun karena kecerdikannya. Abu Nawas tersenyum riang. Abu Jahil yang melihat perubahan raut muka Abu Nawas menjadi penasaran dbuatnya.
BACA JUGA:Abu Nawas Jadi Pengawal, Nyaris Menjadi Santapan Harimau
“Mana mungkin Abu Nawas bisa mengalahkan dirinya kali ini,” pikir Abu Jahil dalam hati.
Akhirnya, Baginda menggiring mereka ke tengah aluna-lun istana. Raja dan seluruh rakyat menunggu siapa yang akan menjadi pemenang dalam lomba berburu.
Terompet tanda mulai adu ketangkasan pun telah ditiup. Abu Jahil segera memacu kudanya secepat kilat menuju hutan belantara. Anehnya, Abu Nawas justru sebaliknya, dia dengan santainya menaiki kudanya sehingga para penonton banyak yang berteriak.
BACA JUGA:4 Waktu Terbaik untuk Bersedekah Menurut Rasulullah, Salah Satunya Saat Khawatir Miskin
Menjelang sore hari, tampaklah kuda Abu Jahil memasuki pintu gerbang istana. Ia pun mendapat sambutan meriah dan tepuk tangan dari rakyat yang menyaksikannya. Di sisi kanan dan kiri kuda Abu Jahil tampak puluhan hewan yang mati terpanah.
Abu Jahil dengan senyum bangga memperlihatkan semua binatang buruannya di tengah lapangan.