Bank selalu menilai kelayakan usaha sebelum menyetujui pinjaman.
Oleh karena itu, calon penerima perlu menunjukkan bukti aktivitas usaha, seperti foto tempat usaha, catatan penjualan, hingga nota pembelian bahan baku.
Usaha yang terlihat aktif dan memiliki alur keuangan yang teratur akan lebih mudah disetujui oleh pihak BRI.
Pastikan juga lokasi usaha mudah diakses agar petugas survei bank dapat melakukan verifikasi dengan lancar.
BACA JUGA:Pinjaman KUR BRI Bulan November Cepat Cair, Ini Simulasi Angsuran Bulanan Plafon Rp 35-40 Juta
Catatan Keuangan yang Rapi
Salah satu penyebab utama penolakan pinjaman KUR adalah minimnya pencatatan keuangan usaha. BRI mendorong calon penerima pinjaman KUR untuk memiliki pembukuan sederhana yang mencatat pemasukan, pengeluaran, dan keuntungan bulanan.
Dengan catatan keuangan yang jelas, bank dapat menilai kemampuan bayar calon nasabah secara objektif.
Usaha yang terorganisir menunjukkan keseriusan pelaku UMKM dalam mengelola modal dan risiko bisnisnya.
Ajukan KUR Sesuai Kebutuhan dan Kapasitas
Penting bagi calon penerima untuk mengajukan pinjaman sesuai kemampuan usaha.
Pengajuan dana yang terlalu besar tanpa dasar perhitungan yang realistis dapat membuat bank menolak permohonan.
Sebelum mengajukan, pelaku usaha disarankan menghitung kebutuhan modal secara rinci. Misalnya untuk stok barang, peralatan, atau renovasi tempat usaha.
Jumlah pinjaman yang sesuai kebutuhan akan memperbesar peluang disetujui.
BACA JUGA:Tabel Angsuran Pinjaman KUR BRI Bulan November, Ada Pilihan Rp 21 Ribu per Bulan, Bisa Bayar 5 Tahun
Gunakan Kanal Resmi BRI