BENGKULUSELATAN, RBTV.DISWAY.ID - Kondisi anggaran yang minim berimbas pada semua hal, termasuk pembangunan beberapa infrastruktur daerah di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Kepala Dinas PUPR Teddy Setiawan saat diwawancarai mengatakan, melihat neraca keuangan tahun 2025 ini sudah dipastikan tahun 2026 akan sulit belanja infrastruktur terealisasi.
Penyebab penundaan pembangunan infrastruktur diakibatkan kondisi angaran, apalagi dari perhitungan dinas PUPR kebutuhan anggaran pembangunan di Bumi Sekundang tahun 2026 menembus angka Rp 50 Miliar.
BACA JUGA:39.364 Ribu Orang di Bengkulu Menganggur, Terbanyak di Kabupaten Ini
Namun pemerintah daerah telah memetakan beberapa fasilitas yang harus dilakukan perbaikan.
Anggaran yang digunakan untuk beberapa item belanja infrastruktur itu diharapkan bisa dipenuhi oleh Kementerian PUPR melalui usulan.
"Kondisi memang tidak memungkinkan jika dipaksa untuk belanja infrastruktur, tapi kita bisa menyampaikan kepada pemerintah pusat agar ada support, baik anggaran atau tanggungjawab pengerjaan,"kata Teddy Setiawan.
BACA JUGA:Bea Cukai Bengkulu Musnahkan 3,5 Juta Lebih Batang Rokok Ilegal dan 1 Ton Minuman Mengandung Etanol
Di sisi lain, Bupati Rifa'i Tajuddin menegaskan, meskipun kondisi saat ini sulit, namun para ASN tidak boleh kendur, apalagi mengenai pembangunan.
Bupati meminta semua pejabat di Bengkul uSelatan bisa berinovasi untuk mengejar dana di Pemerintah Pusat.
"Kita upayakan, ada banyak jalan kalau memang kita ingin maju, bantuan dari Kementerian bisa kita kejar, CSR, dan bila perlu kita gotong royong," kata Rifa'i Tajuddin.
Disisi lain, tahun 2025 ini Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan telah menyelesaikan perbaikan 53 jembatan yang tersebar di 11 Kecamatan dengan anggaran senilai Rp 3 Miliar.
Sementara untuk pekerjaan Hotmix ataupun tambal sulam pada tahun 2025 ini ditiadakan.
BACA JUGA:2 Kandidat Pendaftar Seleksi Jabatan Sekda Pemkab Seluma, Hari Ini Pendaftaran Terakhir