Kisah Rawa Pening Semarang, Pembalasan Seorang Anak Setelah Diperlakukan Tidak Adil

Rabu 14-06-2023,09:19 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Legenda Rawa Pening di Semarang Jawa Tengah bermula dari kisah seorang manusia naga yang bernama Baru Klinting. Baru Klinting ini merupakan putera dari Nyai Selakanta.

 

Nyai Selakanta merupakan putri kepala desa Ngasem yang kemudian menikah dengan seorang petapa sakti mandraguna bernama KI Hajar. Baik Nyai Selakanta dan Ki Hajar merupakan orang yang ramah karena itu mereka disukai tetangganya.

 

Hidup mereka juga cukup makmur. Hanya saja ada sesuatu yang kurang dari kehidupan Nyai Selakanta dan Ki Hajar yaitu mereka masih belum dikaruniai anak.

 

BACA JUGA:Legenda Batu Menangis di Kalimantan Barat, Cerita Seorang Anak Membuat Hati Ibu Terluka

Karena itu, untuk mewujudkan keinginan sang istri agar segera mendapat momongan, Ki Hajar bertapa. Ia bertapa di Gunung Telemoyo. Selama Ki Hajar bertapa, Nyai Selakanta menunggu kabar dari sang suami dengan sabar.

 

Hanya saja beberapa bulan sudah berlalu namun sang suami tak kunjung pulang. Hingga suatu hari, Nyai Selakanta merasa mual dan muntah. Ia pun berpikir bahwa dirinya hamil dan ternyata benar. Nyai Selakanta memang hamil.

 

BACA JUGA:Sering Dengar Sebutan Macan Kemayoran? Ini Sosok Macan Kemayoran yang Asli

Semakin hari, perutnya pun semakin membesar dan hingga suatu hari Nyai Selakanta pun melahirkan. Hanya saja, bayi yang dilahirkan bukan bayi sebagaimana mestinya karena Nyai Selakanta melahirkan seekor naga.

 

Lama kelamaan, Baru Klinting yang semakin besar selalu mempertanyakan siapa ayahnya. Hingga kemudian Nyai Selakanta pun mengutus Baru Klinting menjemput ayahnya yang bertapa di Gunung Telemoyo. Ia pun memberikan pedang sakti milik ayahnya.

Kategori :