Lalu, pastikan kamu meminta identitas resmi dari petugas tersebut. Mintalah mereka menunjukkan surat tugas atau surat kuasa penagihan dari Kredivo atau lembaga rekanannya.
Jangan ragu untuk mencatat nama dan asal lembaga mereka. Kalau mereka menolak memperlihatkan dokumen, kamu bisa menolak berbicara lebih lanjut sampai identitasnya jelas.
Selain itu, kalau kamu memang sedang kesulitan keuangan, jelaskan kondisimu dengan jujur.
Misalnya karena kehilangan pekerjaan atau kondisi darurat. Kredivo biasanya membuka ruang komunikasi untuk restrukturisasi atau penjadwalan ulang pembayaran.
Sikap kooperatif seperti ini sering membuat petugas penagihan lebih lunak dan bersedia berdialog dengan baik.
BACA JUGA:Tanpa Riba dan Tanpa Ribet, KUR BSI 2025 Jadi Solusi Cerdas untuk Pelaku UMKM
3. Kumpulkan Bukti dan Dokumentasi
Setiap interaksi dengan DC, baik lewat telepon, pesan, atau tatap muka, sebaiknya kamu dokumentasikan.
Rekam percakapan telepon, simpan screenshot pesan WhatsApp, dan catat tanggal serta waktu kejadian. Bukti ini penting jika suatu hari kamu perlu melapor ke pihak berwenang.
Kalau mereka menggunakan ancaman seperti akan datang ke rumah, menyebarkan data pribadi, atau mempermalukan kamu di depan umum — itu termasuk pelanggaran hukum.
Semua tindakan yang menyangkut intimidasi atau penyebaran informasi pribadi tanpa izin bisa kamu laporkan ke OJK atau lembaga perlindungan konsumen.
BACA JUGA:Mau Usaha Makin Berkah Tanpa Riba? Cek Simulasi KUR BSI 2025 Cicilan Mulai Rp 30 Ribuan Per Bulan
4. Lapor Jika Diperlukan
Apabila kamu sudah menegur dengan baik tapi DC tetap bertindak di luar batas, segera buat laporan resmi.
Langkah paling aman adalah mengirimkan laporan tertulis ke pihak Kredivo melalui email atau pusat bantuan mereka.
Jelaskan secara rinci apa yang terjadi lengkap dengan waktu, tempat, dan nama petugas (jika diketahui).