Sunan Gunung Jati terlahir dari pasangan Syarif Abdullah dan Nyai Rara Santang. Beliau mengajarkan nilai ketakwaan, keyakinan, kedisiplinan, kesopanan, kehidupan sosial, dan tata krama.
Dalam berdakwah, Sunan Gunung menggunakan tiga cara yaitu dengan memperluas wilayah, menjalin hubungan dengan tokoh berpengaruh, dan melalui pernikahan.
Dikisahkan dari Channel Youtube Kisah Para Wali, Sunan Gunung Jati dapat bertemu dengan Nabi Muhammad atas petunjuk seekor naga.
Suatu Ketika, Sunan Gunung Jati yang merupakan putra Raja Mesir sedang sendirian di gedung perpustakaan.
Sunan Gunung Jati sedang fokus membaca Kitab Usul Kalam dengan serius hingga bisa menangkap isinya dengan baik.
Setelah membacanya, Sunan Gunung Jati termotivasi ingin berguru kepada Nabi Muhammad walaupun sejatinya, beliau sudah paham bahwa Rasulullah sudah lama wafat.
Namun, kenyataan tersebut tidak membuat Sunung Gunung Jati membatalkan tekad dan niatnya yang begitu kuat.
Lantas, Sunan Gunung Jati menemui ibunya untuk meminta izin berguru dan mencari Nabi Muhammad.
BACA JUGA:Shio Ini Paling Alim, Tidak Pernah Melanggar Aturan Agama Sama Sekali
Ibunya menegaskan kepada Sunan Gunung Jati bahwa Nabi Muhammad telah wafat. Ia menasehati Syekh Syarif Hidayatullah untuk mencari ulama lain yang disukai dan tidak perlu mencari guru yang telah lama tiada.
Akan tetapi, Sunan Gunung Jati tetap memaksa dan pamit untuk berangkat pada Tanggal 5 Jumadil Awal Tahun 1466.
Sang Ibu pun tidak bisa mencegahnya, hanya bisa menangis dan pasrah karena ditinggal putra kesayangannya.
Suatu malam, sang Ibu bermimpi bertemu suaminya. Lalu suaminya berkata agar ia ikhlas serta percaya kepada Allah SWT.
Dalam mimpi itu, sang suami juga berkata agar berdoa kepada Allah SWT dan semoga keputusan Syarif Hidayatullah menuntunnya menjadi pribadi yang lebih baik.
Selepas bangun dari mimpi, sang Ibu kemudian langsung bertaubat, berdoa, dan memuji kebesaran Allah SWT.