Namun tidak lama menjabat sebagai gubernur di Mesir, dua bulan kemudian Salahuddin diangkat sebagai wakil dari Khalifah Dinasti Ayyubiyah.
Persiapan Salahuddin untuk menggempur Tentara Salib dinilai benar-benar matang. Pasalnya, ia telah melakukan persiapan keimanan dengan membersihkan akidah Syiah bathiniyah dari dada-dada kaum muslimin dengan membangun madrasah dan menyebarkan dakwah, persatuan dan kesatuan umat ditanamkan dan dibangkitkan kesadaran mereka menghadapi Tentara Salib.
Dengan kampanyenya ini ia berhasil menyatukan penduduk Syam, Irak, Yaman, Hijaz, dan Maroko di bawah satu komando.
Dari persiapan non-materi ini terbentuklah sebuah pasukan dengan cita-cita yang sama dan memiliki landasan keimanan yang kokoh.
Sedangkan dari segi materi, ia telah mempersiapkan pembangunan markas militer, benteng-benteng perbatasan, memperbanyak jumlah pasukan, memperbaiki kapal-kapal perang, membangun rumah sakit, dan sebagainya.
BACA JUGA:Pentolan KKB Papua Diamankan di Perbatasan, Sempat Melawan Petugas Walau Sendirian
Pada tahun 580 Hijriah atau 1184 Masehi, Salahuddin menderita penyakit yang cukup berat, namun dari situ tekadnya untuk membebaskan Yerusalem semakin membara. Ia bertekad apabila sembuh dari sakitnya, ia akan menaklukkan Tentara Salib di Yerusalem.
Setelah sembuh dari sakitnya, Salahuddin pun sembuh dari sakitnya, Ia mulai mewujudkan janjinya untuk membebaskan Yerusalem.
Setelah hampir satu dekade bertempur dalam pertempuran kecil melawan kaum Frank (sebutan Tentara Salib dari Eropa Barat), Salahuddin bersiap untuk melancarkan serangan skala penuh ke Yerusalem pada 1187.