Jika nomor tersebut sudah tidak bisa menerima pesan ataupun panggilan, proses verifikasi akan terhenti.
Akun dapat terkunci, dan pengguna akan kesulitan melakukan akses ulang. Termasuk bila ingin memeperabrui sandi atau mengajukan komplain terkait saldo dan transaksi.
BACA JUGA:Sistem Gaji, Bonus dan Tunjangan Mitra Statistik BPS 2026
2. Sulit Mendapatkan Informasi Penagihan dan Notifikasi Penting
Pengingat tagihan PayLater dikirimkan secara berkala lewat SMS atau WhatsApp. Ketika nomor mati atau tidak lagi digunakan, kamu tidak akan mendapatkan informasi jatuh tempo dan denda keterlambatan.
Akibatnya, utang bisa menumpuk tanpa disadari, dan totalnya membengkak jauh dari jumlah awal.
Pada tahap tertentu, situasi ini dapat memperburuk reputasi kreditmu di layanan finansial lainnya di luar Shopee.
BACA JUGA:Cek Tabel KSM Mandiri November 2025 Rp 150 Juta, Berapa Jumlah Angsuran per Bulannya?
3. Potensi Pelanggaran Keamanan Akun
Nomor yang tidak aktif bukan berarti sepenuhnya hilang. Operator dapat mendaur ulang nomor untuk pengguna baru setelah masa tertentu.
Jika nomor itu diambil alih orang lain, mereka berpotensi menerima kode OTP atau akses pengaturan yang dapat membahayakan keamanan akun PayLater kamu. Ini bisa membuka celah penyalahgunaan data dan risiko pencurian identitas.
BACA JUGA:Ini yang Wajib Dibawa Calon Mitra Statistik BPS 2026 saat Seleksi Wawancara
4. Debt Collector Mungkin Tidak Bisa Menghubungi, Namun Bukan Berarti Kamu Aman
Banyak yang beranggapan bahwa jika nomor telepon tidak lagi bisa dihubungi, penagihan akan berhenti begitu saja. Faktanya tidak demikian.
Debt collector memang menggunakan nomor telepon sebagai jalur komunikasi utama untuk penagihan.
Namun, penyedia layanan kredit memiliki berbagai cara lain untuk melacak identitasmu, seperti:
- Data KTP yang sudah terdaftar dan tervalidasi
- Alamat email yang aktif
- Riwayat lokasi GPS pada perangkat
- Informasi perangkat seperti IMEI dan IP Address
- Alamat rumah atau kantor yang pernah digunakan untuk pengiriman pesanan