"Lagi pula, apabila seorang raja mengeluarkan titah, maka secara otomatis tidak boleh mencabut perintahnya. Jika itu dilakukan ibarat menjilat air ludah sendiri, karena itulah tanda-tanda seorang pengecut," kata Abu Nawas.
"Oleh sebab itulah, sebelum bertindak harus berpikir dengan matang. Dapat diibaratkan dengan seorang lelaki yang akan segera melahirkan. Adapun maksud hamba dengan dukun beranak yang sedang hamba tunggu, maksudnya adalah kedatangan baginda kemari," ucap Abu Nawas.
"Dengan baginda datang kemari, berarti hamba sudah melahirkan. Yang dimaksud dengan melahirkan adalah hilangnya rasa sakit atau rasa takut hamba kepada baginda raja," kata Abu Nawas kembali.
BACA JUGA:Cara Mudah Pinjam Uang Rp 500.000, Langsung dari Aplikasi DANA
Setelah mendengar penjelasan yang panjang dari Abu Nawas, baginda raja pun tersenyum sambil berkata.
"Begini Abu Nawas, ketika aku melarang dirimu ke istana itu tidak sunguh-sungguh. Melainkan hanya bercanda saja Abu Nawas, esok datanglah engkau ke istana, aku ingin bicara denganmu," kata baginda raja.
"Memang, di sana banyak menteri tetapi tidak ada yang seperti kamu. Karena selama engkau tidak hadir di istana, selama itu pula aku merasa tidak ada yang bisa menghiburku Abu Nawas," ujar baginda menjelaskan.
Kemudian, Abu Nawas pun berkata, hamba akan dengan senang hati datang ke istana besok pagi paduka yang mulia.