Di sisi lain, beliau juga memperingatkan kita agar jangan pernah mengganggu apalagi mencelakakan sesama muslim, sebagaimana yang terungkap dalam hadits berikut, “Siapa yang membahayakan kaum Muslimin, maka wajib atasnya kutukan mereka,” (HR Musa bin Ja’far).
Banyak sekali nash yang berbicara soal ini. Semua menunjukkan betapa mulianya kaum Muslimin yang mengamalkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam. Alih-alih mengotori dan merusak jalan, mereka selalu menjaga kebersihan.
Pasalnya, mereka paham dan patuh terhadap anjuran rasul mereka. Seperti itulah kaum Muslimin diajarkan oleh agamanya. Seperti itu pula mereka diajarkan untuk selalu membantu sesama, tidak menyepelekan amal kecil, dan tertarik dengan rida Allah dan balasan besar-Nya.
BACA JUGA:Masyaallah Amalan Ini, Ibadah Haji Diterima Walaupun Tidak Sampai ke Tanah Suci
Makna Kisah Ini:
1. Bagian tertinggi keimanan adalah mengikrarkan kalimat tauhid Lailahaillallah, sedangkan bagian terendah adalah menyingkirkan duri di jalan.
2. Betapa besarnya keutamaan amal baik walau hanya menyingkirkan sebuah duri di jalanan.
3. Betapa luasnya rahmat Allah. Betapa agungnya balasan dari-Nya. Dia telah memberikan balasan surga kepada seorang hamba-Nya yang takwa dan selalu berbuat kebaikan. Sekacil apa pun amal kebaikan itu.
4. Sayangnya, masih banyak orang yang tak peduli dengan kebersihan jalan. Bahkan, masih seenaknya membuang sampah di jalan akibat lemahnya internalisasi dan implementasi nilai-nilai agama.