Beberapa orang tergoda menyewa “joki pinjol” atau menghapus aplikasi dan mengganti nomor ponsel sebagai cara kabur dari kewajiban. Ini adalah tindakan yang tidak disarankan karena:
- Berpotensi masuk ranah pidana jika dilakukan secara sistematis atau melibatkan pemalsuan data.
- Menambah beban psikologis dan ketidakpastian hukum di masa depan.
- Tidak menyelesaikan utang, hanya menunda masalah.
Solusi terbaik tetap bersifat legal, bertanggung jawab, dan terbuka untuk mencari jalan tengah.
6. Cari Sumber Penghasilan Tambahan
Tidak ada cara instan melunasi utang, namun peningkatan pendapatan bisa menjadi solusi. Beberapa alternatif:
- Jual barang tidak terpakai di marketplace lokal.
- Tawarkan jasa seperti desain, penulisan, penerjemahan, atau ojek online.
- Manfaatkan platform digital untuk usaha mikro seperti jualan makanan rumahan, frozen food, atau dropship.
- Kreativitas dalam mencari pemasukan tambahan bisa membantu meringankan cicilan secara perlahan.
BACA JUGA:Segini Bunga SPinjam dan Shopee PayLater, Cicilan Jadi Lebih Ringan
7. Jaga Kesehatan Mental dan Sosial
Masalah keuangan sering memicu rasa malu, stres, hingga depresi. Jangan biarkan diri Anda menyendiri terlalu lama. Carilah orang terdekat yang bisa dipercaya untuk bercerita.
Jika perlu, konsultasikan kondisi mental Anda ke psikolog atau layanan konseling daring seperti Pijar Psikologi, Riliv, atau Kemenkes RI.
“Masalah keuangan bisa dicari solusinya, tapi kesehatan mental yang rusak perlu waktu lebih lama untuk pulih.”