Setelah itu, Abu Nawas langsung kembali pulang ke rumahnya tidak berenang sebagaimana seharusnya.
Tidak berselang lama setelah Abu Nawas pulang, Baginda Raja datang ke pantai bersama sejumlah ajudannya. Mereka dibuat terkejut karena menemukan pakaian Abu Nawas tergeletak di pinggir pantai.
“Luar biasa orang ini," gumam Baginda Raja.
Meski demikian, beberapa ajudan raja ada yang tidak yakin jika Abu Nawas benar-benar berenang menyeberangi lautan. Mereka akhirnya pergi mendatangi rumah Abu Nawas untuk memastikan keberadaannya.
Sayang, di rumah Abu Nawas, rombongan raja tersebut hanya bertemu dengan istrinya yang menceritakan keberadaan Abu Nawas.
“Kemarin ia bercerita kalau ia akan berenang menyeberangi teluk. Dia berkata bahwa Yang Mulia memerintahkannya melakukan demikian. Sebenarnya saya tak tega membiarkannya pergi karena saya tahu ia bukan perenang yang baik," kata istrinya dengan nada sedih.
Sejurus kemudian salah seorang pegawai istana datang kepada Baginda Raja dan menyampaikan sebuah kabar bahwa Abu Nawas telah ditemukan oleh nelayan.
BACA JUGA:Terbaru 2023, Ini Rincian Biaya Pecah Sertifikat Tanah, Cek Juga Persyaratannya
Abu Nawas lalu dijemput oleh rombongan raja di tepi pantai dengan keadaan pura-pura pingsan.
Melihat Abu Nawas tidak berdaya, Baginda Raja kemudian berupaya membangunkannya. Beruntung senyuman manis Abu Nawas setelah tersadar membuat lega Baginda Raja karena Abu Nawas selamat dari maut. “Engkau hebat Abu Nawas!" kata Raja Harun Ar-Rasyid.
Lebih Kaya dari Tuhan
Bukan Abu Nawas kalau tidak memiliki otak cerdik yang bisa membuat terheran-heran siapapun yang mendengar kisahnya. Ia dikenal sebagai tokoh jenaka yang memiliki segudang canda tawa.
Tak heran jika kemudian Abu Nawas dekat dengan Baginda Raja. Bukan karena ia memiliki jabatan yang bisa membuatnya dekat dengan penguasa, namun karena akal cerdiknya yang dapat menciptakan suasana humoris di kerajaan.
Suatu hari di pasar Baghdad, Abu Nawas membuat kaget masyarakat yang sedang fokus dengan geliat perekonomian di dalamnya. “Wahai manusia, saya Abu Nawas. Saya adalah orang yang tidak suka dengan yang haq (kebenaran), saya suka pada fitnah, dan saya lebih kaya daripada Tuhan!” teriaknya di hadapan ratusan orang.