Sekolah Aristoteles adalah salah satu universitas paling awal di dunia. Kampus ini hanya tinggal reruntuhan dan menjadi situs arkeologi, berlokasi Esvoria, sepanjang kaki bukit Pegunungan Vermio, Yunani.
Kampus ini berada di tengah rimbun pepohonan. Di sekelilingnya terdapat kolam dan parit sehingga suara aliran air terdengar jelas.
Aristoteles, salah satu filsuf terbesar zaman kuno, memilih daerah tersebut sebagai lokasi pembangunan kampusnya pada abad ke-4 SM. Tujuannya adalah mengajar kehebatan dan keluasan ilmu pengetahuan dan pengetahuan filsafat yang berakar dari pemikiran klasik Yunani.
Mahasiswa yang belajar di kampus ini mulai dari Alexander yang Agung, putra Raja Macedonia, Philip II, dan juga bangsawan lain dari pengadilan Macedonia.
Nymphaeum Mieza, seperti yang dikenal pada zaman kuno, adalah tempat pertemuan Aristoteles dengan komandan militer besar, Alexander yang Agung, akan berdampak pada masa depan umat manusia dan peradaban barat.
Menurut Plutarch, Aristoteles mengajarkan "kata etis dan politik" pada zaman itu kepada keturunan muda bangsawan Makedonia dengan filsafat, politik, sastra, matematika, dan strategi perang menjadi salah satu topik yang juga diajarkan Aristoteles.
Dikutip dari Greek Reporte, beberapa bangku batu kuno tetap ada di situs tersebut hingga hari ini, menunjukkan kepada kita di mana kedua pria hebat ini duduk sementara jalan setapak yang teduh menunjukkan tempat mereka berjalan dan merenungkan ajaran Aristoteles.
Walaupun Sekolah Aristoteles adalah salah satu universitas paling awal di dunia, tapi bukanlah yang tertua. Universitas tertua di dunia adalah Akademi Platonik.