Adzan dan Air Mata, Kisah Adzan Terakhir Bilal bin Rabah setelah Wafatnya Rasulullah SAW

Sabtu 24-06-2023,21:28 WIB
Reporter : Tim

BENGKULU, RBTVCANKOHA.COM - Sebagian besar umat Islam mengetahui bahwa Bilal adalah muadzin Rasulullah. Suaranya lantang dan merdu. Satu hal lainnya, dia disiplin.

 

Tentu Rasulullah SAW tidak sembarangan mempercayakan adzan kepada Bilal. Pastilah, dia pribadi yang besar. Sebab, kala ini muadzin adalah penyeru hal terpenting, sholat.

 

BACA JUGA:Kisah Bilal bin Rabah, Muadzin Pertama dan Selalu Membawa Tombak saat Sholat Idul Fitri

 

Sosok Bilal bin Rabah bagi umat Islam tak hanya muazin kepercayaan Rasulullah SAW. Dia juga lambang persamaan derajat manusia.

 

Mengutip Kitab Rijalul Haular Rasul, dalam berbagai riwayat, Bilal digambarkan sebagai pria kulit hitam, kurus kerempeng, tinggi jangkung, berambut lebat dan bercambang tipis. Dia selalu menundukkan kepala dengan air mata mengalir membasahi pipinya, dan berkata 'Saya ini hanyalah seorang Habsyi, dan kemarin saya seorang budak belian'.

 

BACA JUGA:Karomah Dzuaib bin Kulaib, Kebal Api Karena Keteguhan Imannya Terhadap Ajaran Rasulullah

 

Begitulah Bilal, pribadi yang lemah lembut lagi rendah hati. Namun, suara azannya mengguncangkan berhala-berhala yang diletakkan di dekat Ka'bah, Makkah.

 

Bilal bin Rabah al Habsyi semula memang seorang budak milik Umayyah bin Khalaf yang kemudian dimerdekakan oleh sahabat Nabi Abu Bakar setelah mengalami penyiksaan karena kepercayaan yang ia anut. Nama julukannya di antaranya adalah as-Shadiqu al-Iman, al-Badzil nafsahu duna dinihi, dan Mu`adzinu Rasulillah.

Kategori :