Bangunan Jam Gadang ini sendiri ternyata dibangun tanpa menggunakan besi penyangga dan adukan semen.
Bangunan icon Bukittinggi ini hanya berasal campurannya hanya kapur, putih telur, dan pasir putih.
5. Dibangun sebagai hadiah dari Ratu Belanda
Jam Gadang selesai dibangun pada tahun 1926.
Penanda pusat kota Bukittinggi ini dibangun sebagai hadiah yang diberikan Ratu Belanda untuk Rook Maker.
BACA JUGA:Robert Budi Hartono, Orang Terkaya di Indonesia yang Bangkit dari Perusahaan Hampir Bangkrut
Rook Maker merupakan sekretaris atau controleur Fort de Kock (sekarang dikenal sebagai Kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Pembangunan Jam Gadang ini sendiri dirancang oleh Yazid Rajo Mangkuto.