Lalu orang kedua ditanya dengan pertanyaan yang sama serta alasannya, lalu orang kedua menjawab.
Bahwa gubernur adalah orang adil alasannya karena anda sangat memperhatikan keberadaan rakyatnya.
Gubernur kemudian berkata orang tersebut berbohong dan perintahkan pasukan untuk menemani orang pertama.
Hingga semua sastrawan di tanya, apapun jawabannya semua berakhir di penjara dan ancaman hukuman mati.
Lalu orang yang belum tertangkap menemui Abu Nawas meminta tolong dan mengeluhkan sikap gubernur baru.
BACA JUGA:Gawat, Dokter Spesialis Tinggalkan RSUD Kepahiang
Mendengar cerita tersebut membuat Abu Nawas geram dan bergegas menemui gubernur di kediamannya.
Akhirnya Abu Nawas bertemu gubernur dan berkata bahwa dirinya juga sastrawan namun kenapa tidak di tangkap.