Lokasi Tembok Yajuj dan Majuj di Sini? Ilmuan Temukan 3 Lapisan Tembok Lebih Kuat dari Besi Baja

Senin 26-06-2023,11:06 WIB
Reporter : Tim liputan

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Yakjuj Majuj atau Gog Magog adalah dua suku yang akan muncul pada akhir zaman. Yajuj dan Majuj dikisahkan memiliki kekuatan merusak dan menghancurkan kehidupan di muka bumi.

Banyak yang menyebut Yajuj Majuj berada di sebelah utara jazirah Arab yang berbatasan langsung dengan Rusia.

Kisah Yajuj Majuj atau Gog Magog terdapat dalam ajaran Islam, Kristen, hingga Yahudi. Sosok Yajuj Majuj juga diceritakan dalam mitologi legenda rakyat Britania, Irlandia, hingga Viking.

BACA JUGA:Yajuj dan Majuj Dibinasakan dengan Hewan Kecil Ini, Mereka Serentak Mati, Bumi Bersih

Ibnu Katsir menerangkan bahwa Yajuj Majuj adalah manusia keturunan Bani Yafits yang sangat ganas.

Menurut kepercayaan tiga agama, Raja Zulkarnain dalam sebuah perjalanannya telah sampai di suatu tempat di antara dua gunung yang tidak dikenali bahasanya.

Kaum ini telah membuat kerusakan di dunia. Maka Zulkarnain memutuskan untuk membuat tembok penghalang untuk membatasi peradaban manusia dari Yajuj Majuj.

Banyak ulama yang berbeda pendapat tentang lokasi tembok Yajuj Majuj. Ada yang menyebut berada di tembok Cina, celah Darial, bahkan Antartika.

Namun ada informasi terbaru soal lokasi Yajuj dan Majuj dikurung? Dimana? Pegunungan Ural Rusia adalah salah satu pegunungan kuno di Bumi yang dikaitkan dengan tembok Yajuj dan Majuj seperti disebutkan dalam Al-Quran dalam surat Al Kahfi. 

BACA JUGA:Stok Dijamin Aman, Harga Daging Kerbau Beku di Bulog Rp 80 ribu per Kilogram

Terkait itu, pada tahun 1995, Aleksander Chuvyrov, Profesor Ilmu Matematika dan Fisika di Universitas Negeri Bashkir di Rusia, sedang menyelidiki hipotesis imigrasi Militer China ke Siberia dan Ural. 

Seperti dilansir dari Mysteries Runsolved, Dalam penelitian tersebut ahli menemukan 3 lapisan pelindung yang lebih kuat dari besi baja. Tes geologi dari lempengan tersebut menyimpulkan bahwa itu terdiri dari tiga lapisan, dasarnya adalah dolomit setebal 14 cm, yang kedua adalah kaca diopside yang sama sekali tidak diketahui sains pada saat itu. 

Sedangkan yang ketiga adalah lapisan pelindung dari porselen kalsium. Uji tanah terhadap 400 jenis tanah di distrik tersebut, dibandingkan dengan yang ditemukan di batuan, telah memungkinkan para ilmuwan untuk mempersempit kemungkinan lokasi pemotongan lainnya menjadi empat area spesifik di sekitar desa Chandar. 

Jika Peta Sang Pencipta itu asli maka itu menandakan adanya peradaban kuno yang sangat maju. Para peneliti mengklaim bahwa peta tiga dimensi ini hanya dapat digunakan untuk keperluan navigasi. 

Batu Dashka terus menjalani pengujian ilmiah dan tidak tersedia untuk dilihat publik. Hingga kini, banyak pertanyaan menarik seperti ini yang masih diselimuti misteri.

Kategori :