Yajuj dan Majuj yang dinyakini sebagaian sejarahwan tinggal di daerah ini nyatanya area ini dihuni orang-orang Ingush dan Vainakh bangsa yang tinggal di Kaukasus Utara, bagian dari Federasi Rusia, jauh sebelum kelahiran Nabi Isa AS.
BACA JUGA:Orang Ini Pernah Bermimpi Tembok Yajuj dan Majuj Telah Terbuka
Bukti geologi berupa perbandingan sampel tanah yang diambil dari dinding tebing sebelah utara celah yang diperkirakan tempat dibangunnya dam dan juga sampel tanah di tebing sebelah selatannya benar-benar membuktikan bahwa di tempat ini pernah dibangun sebuah dam yang membendung aliran sungai Terek.
Tanah di tebing sebelah utara dam memiliki kandungan air yang sangat tinggi, sementara tanah di sebelah selatan dam memiliki kandungan air yang sangat rendah.
Perbedaan mencolok kandungan air pada kedua sampel tanah ini hanya terjadi jika tanah di sebelah utara dam terendam air dalam jangka waktu yang sangat lama.
Konstruksi “rodm” yang kokoh ini tidak memungkinkan untuk dilubangi ataupun dirusak menggunakan peralatan manual. Pendapat yang menyatakan bahwa Yakjuj Makjuj melubangi tembok tersebut perlu dikaji lebih jauh kebenarannya, karena bertentangan dengan informasi yang disebutkan dalam Al Quran. (Al-Kahfi:97) “Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya.”
BACA JUGA:Berumur Panjang, Mungkinkah Yajuj dan Majuj Keturunan Bangsa Mongol?
Konstruksi tembok besi berlapis tembaga ini bukanlah sekadar lempengan besi tipis, melainkan konstruksi balok-balok besi yang didesain sedemikian rupa dan mampu menahan bendungan air di utara tembok. Ini adalah konstruksi sebuah dam yang tebal, kokoh, dan lumayan tinggi.
Menurut perkiraan, tinggi tembok Yajuj dan Majuj ini tidaklah setinggi puncak gunung yang sekitar 1000 meter (1 km) dari dasar celah, melainkan cukup tinggi untuk menutup celah tersebut.