"Aku malu untuk mengemis." "Naiklah ke atas!" ucap Nashruddin.
Ketika mereka sampai di atap, Nashruddin mulai meletakkan genteng-genteng itu kembali. Orang tersebut batuk-batuk, dan Nashruddin, tanpa menoleh, lalu berkata, "Aku tidak punya uang untukmu."
BACA JUGA:Tidak Suka Berkonflik, Cenderung Mengalah, Lima Shio Ini Disukai Orang dan Mudah Mencari Teman
"Apa? Anda bisa mengatakannya tanpa harus membawaku ke atas sini!" "Lantas bagaimana engkau bisa membayarku karena telah membawaku turun?!"
Sejumlah besar hal secara langsung bisa terlihat jelas oleh Sufi, yang tidak bisa dicapai oleh orang kebanyakan. Sebuah tamsil digunakan untuk menjelaskan sebagian tindakan mengagumkan yang dilakukan Sufi, yang didasarkan pada kekuatan supra-inderawi.
Bagi Sufi, kekuatan-kekuatan ini tidak lebih mengherankan dari indera-indera orang kebanyakan. Hanya saja bagaimana cara kerjanya tidak bisa digambarkan, tetapi sebuah analogi kasar bisa diberikan.
BACA JUGA:Shio Ini Pintar Mengatur Keuangan, Hidupnya Dijamin Tidak pernah Kesusahan
"Manusia dalam keadaan tertidur," ucap Nashruddin, ketika ia dituduh tertidur di ruang pengadilan istana pada suatu hari. "Keterjagaan manusia kebanyakan hampir tidak ada gunanya bagi orang lain." Sang raja marah.
Hari berikutnya, setelah menyantap makanan berat, Nashruddin tertidur, dan sang raja memerintahkan agar ia dibawa ke ruang terdekat. Ketika pengadilan istana akan dibuka, Nashruddin yang masih mengantuk, kembali dibawa ke ruang pendengar. "Engkau kembali tertidur," ucap sang raja. "Aku seperti dalam keadaan terjaga jika dibutuhkan."
BACA JUGA:Modal KTP, Pembiayaan Non KUR Mandiri di Livin by Mandiri Bisa Pinjam Sampai Rp500 Juta